Pecel Rawon Banyuwangi di Warung Bu Warsi
Kuliner Banyuwangi dan Kuliner Jember sedang ramai karena Bupati Jember melakukan Lauching peresmian Rawon Pecel adalah makanan khas Jember. Warganet Banyuwangi tidak terima karena Rawon Pecel dan Pecel Rawon itu adalah makanan yang sama dan sudah ada di Banyuwangi sejak lama. Banyak tulisan di Media bahwa warung Pecel Ayu, Banyuwangi adalah yang pertama berjualan Pecel Rawon. Namun ternyata ada Warung kecil di Glagah yang sejak tahun 1960-an sudah berjualan Rawon dan Pecel Rawon. Warung tersebut bernama Warung Bu Warsi.
Sejarah Pecel
Rawon Bu Warsi Banyuwangi
Penampakan depan Warung Bu Warsi |
Warung Bu Warsi terletak di Pasar Glagah tepatnya di sebrang Kantor Koramil Glagah. Warung tersebut sejak dulu menjajakan makanan Sego Rawon dan Sego Pecel, Sego Pecel Rawon. Warung Bu Warsi dulu sudah berjualan sejak Tahun 1960-an, yang berjualan adalah Mak Yat. Awalnya warungnya buka di depan rumahnya di dekat Masjid Glagah, namun setelah Beliau meninggal warung tersebut diwariskan kepada Bu Warsi pada tahun 1980 yang merupakan anak dari Mak Yat.
Penampakan satu porsi Pecel Rawon Warung Bu Warsi
Walau Ibu Warsi
sudah meninggal Tahun 2019, anaknya bernama Ibu Rusmiati tetap menggunakan
Warung Pecel Rawon Bu Warsi. Hingga kini warung tersebut tetap ramai dikunjungi
Pelanggan lama era Ibu Warsi karena memang masakannya enak, terutama Rawon yang
punya rasa khas. Bahkan banyak warga yang percaya “ Kalau tidak enak badan,
makan Rawon Bu Warsi pasti cepat pulih”.
Menurut Bu Rusmiati, menu Pecel Rawon telah ada sejak warung tersebut masih di pegang oleh neneknya Mak Yat mungkin di era tahun 1960-1980. Kalau dari sumber yang sudah menulis dulu tentang Pecel Rawon bermula dari warung Pecel Ayu yang dahulu berjualan dengan gerobak di pinggir jalan daerah Singomatan tahun 1988, Jika benar Menu Pecel Rawon di Warung Bu Warsi Glagah sudah ada sejak dipegang oleh Mak Yat berarti Pecel Rawon pertama di Banyuwangi berasal dari Warung tersebut. Namun makanan tersebut mungkin tidak segera popular, mengingat perlu ada penyebaran berita dahulu melalui kabar berita atau dari mulut ke mulut.
Keunikan
Rawon, Pecel Warung Bu Warsi
Sepiring Nasi Rawon
Rawon Bu Warsi
ini terbilang unik, jika rawon yang lain berkuah warna hitam karena menggunakan
Kluwek. Rawon Bu Warsi ini tidak menggunakan Kluwek sehingga kuahnya lebih
berwarna kecoklatan. Walaupun demikian, rasanya tak kalah dengan Rawon terkenal
enak di Banyuwangi dan Kuahnya lebih bisa menyatu dengan bumbu kacang pecel
jika kita memesan Rawon Pecel.
Warung Bu Warsi
buka setelah Subuh, biasanya jam 6 pagi pelanggan sudah berdatangan untuk
membeli sarapan pagi baik dibungkus maupun makan ditempat. Kebanyakan memesan
Rawon mungkin karena cuaca daerah Glagah yang dingin cukup nikmat makan rawon
pagi-pagi.
Ibu Rusmiati sedang menyiapkan bahan makanan untuk besok
Menurut saya,
Rawon Pecel atau Pecel Rawon sama saja. Pecel dikasih kuah rawon dan daging
atau Sego Rawon diberi toping pecel. Memang jejak makanan yang dicampur-campur
identik dengan Banyuwangi, apalagi Banyuwangi sudah pernah melaksanakan
festival kuliner bertema Pecel Rawon tahun 2019 dan rekam jejaknya sudah ada
dimana-mana.
Semoga saling
klaim makanan khas ini tidak perlu berlarut-larut. Tidak perlu berdebat sampai
bermusuhan. Sudah biasa wilayah yang bersebelahan punya makanan khas yang mirip
bahkan sama. Bahkan Kuliner Lemang daerah Sumatera juga ada Jejaknya di Desa
Banjar, Banyuwangi. Padahal daerah tersebut tidak bersebrangan. Itu karena akal
manusia mempunyai ide yang serupa karena keterbatasan melahirkan inspirasi
makanan yang hampir mirip. Begitu pula mungkin lahirnya Pecel Rawon Banyuwangi
atau Rawon Pecel Jember. Karena dua makanan Pecel dan Rawon cukup popular di
Jawa Timur. Mungkin karena butuh sesuatu hal yang baru, dua makanan tersebut
coba dicampur dan ternyata enak dan bisa menyatu. Mungkin juga terisnpirasi
kuliner Rujak Soto yang terlahir duluan sekitar tahun 1960-an.
Posting Komentar