Masjid Cut Meutia, Jakarta dari samping terlihat seperti masjid kah? |
Jalan-jalan di daerah sekitar stasiun Gondangdia Jakarta, saya melewati bangunan tua terawat berarsitektur zaman Kolonial. Bangunan tersebut lalu lalang orang-orang berbaju koko, kadang memakai peci atau kopiah. Ternyata Bangunan tersebut adalah Masjid yang bernama Masjid Cut Muetia.
Masjid Cut Muetia ini terletak di
Jalan Cut Meutia Nomor 1, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng Jakarta
Pusat. Karena sudah memasuki waktu sholat Ashar, saya masuk ke halaman masjid
Cut Muetia, dan berkeliling dulu. Memang dari sisi luar tidak terlihat bahwa
bangunan ini adalah sebuah Masjid.
Setelah mengambil air Wudhu di
bagian bawah bangunan, saya menaik tangga menuju lantai 1. Ada beberapa tangga
lagi menuju lantai ke 2 dan 3 namun tangga tersebut ditutup, mungkin lantai
ketiga difungsikan untuk kegiatan lain.
ruang tengah dari ruang lantai 1 masjid Cut Meutia |
Masuk ke ruang utama di lantai 1, baru yakin bahwa bangunan arsitektur era kolonial ini difungsikan sebagai masjid. Terlihat ada tulisan Kaligrafi dan ornamen khas masjid di beberapa dindingnya. Arsitektur masjid Cut Meutia ini tidak biasa karena menggunakan bangunan gaya arsitektur kolonial Belanda dengan jendela-jendela besar dan langit-langit yang tinggi.
lantai dua dan bagian kubah masjidnya |
Di atas kubahnya biasanya berbentuk sawo atau setengah bola, namun pada masjid Cut Meutia berbentuk balok dengan sisi-sisinya terdapat jendela yang menjadi pintu masuk cahaya untuk menerangi area dalam masjid.
Sejarah Masjid Cut Meutia
Masjid Cut Meutia dari belakang |
Bangunan Kantor Bouwploeg ini
dibangun tahun 1912, berarti Bangunan Masjid Cut sudah berumur 111 Tahun. Sebelum menjadi Masjid Cut Meutia, bangunan
Boplo ini digunakan sebagai Kantor Pos, Kantor Jawatan Kereta Api dan Kantor
Kempetai Angkatan Laut Jepang (1942-1945).
Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini pernah menjadi Kantor Urusan
Perumahan, hingga kantor Urusan Agama (1964-1970). Pada pemerintahan Gubernur
Ali Sadikin pada tahun 1987 diresmikan menjadi Masjid.
Tadarus di Masjid Cut Meutia |
Walau ruangan yang digunakan hanya di lantai 1, Masjid Cut Meutia ini terkesan sempit, ternyata bisa memuat jamaah sekitar 3.000 orang. Apalagi arsitektur dasar masjid ini adalah bangunan khas kolonial belanda yang mengusung langit-langit yang tinggi, jendela besar dan ventilasi yang banyak berada di atas kubah, membuat bangunan ini tetap adem. Karena udara panas keluar dari ventilasi dan jendela yang ada di dalam kubah.
Kalau sedang di sekitar Stasiun
Gondangdia, Cobain mampir ke Masjid Cut Meutia ini ya.
Posting Komentar