Damar Kurung yang digantung di Gang Kampung Asu, Gresik |
Tradisi dan Budaya pada Bulan Ramadan di Indonesia sangat beragam, beberapa yang sudah terkenal adalah Tumbilotohe yang ada di Gorontalo, Festival Lampu Colok, Pembuatan Bubur Samin di Solo dan masih banyak lagi. Di Pesisir Utara Jawa Timur, tepatnya di Gresik ternyata ada Tradisi Bulan Ramadan yang unik yaitu pemasangan Damar Kurung yang sudah berlangsung sejak Abad ke-16.
Damar Kurung merupakan sebuah
lentera atau lampion khas dari Gresik yang berbahan dasar kayu sebagai
rangkanya dan kertas mengelilinhgi setiap sisinya dan pada bagian atas terdapat
bentuk dua segitiga siku-siku yang dibuat berjejer membentuk seperti huruf M.
Bedanya Damar Kurung dengan lampion lainnya adalah pada empat sisi kertasnya
dilukiskan gambar yang menggambarkan kondisi sosial, kultur, ekonomi, budaya
Gresik.
Sejarah Damar Kurung
Seperti yang kita ketahui,
Lampion berasal dari Budaya Tionghoa. Kemungkinan Damar Kurung adalah salah
satu bentuk dari Akulturasi Kebudayaan Gresik dengan Tionghoa. Hal itu
kemungkinan terjadi karena Gresik sejak dulu merupakan kota Pelabuhan dengan
Perdagangan terbesar sehingga pedagang asing berdatangan dari mana-mana
termasuk dari Tionghoa. Namun jika dilihat dari bentuknya lebih dekat dengan
Lentera khas Jepang yaitu Andon.
Setelah terbentuknya Kedatuan
Giri Kedaton, Sunan Giri menggunakan Damar Keraton (disebut Damar Kedaton oleh
Sunan Giri) sebagai media dakwah untuk menyampaijan kepada Masyarakat Gresik
supaya mudah dipahami apalagi waktu itu, Masyarakat Majapahit lebih menyukai
yang hal yang berbau seni.
Tradisi membuat Damar Kedaton
turun temurun hingga pada masa Sunan Prapen, pada masa tersebut gambar yang ada
di Damar Kedaton berubah menjadi Gambar Khas Sunan Prapen. Hingga akhirnya Giri
Kedaton diruntuhkan oleh Mataram karena tidak mau tunduk. Wilayah Giri Kedaton
beralih dibawah Kadipaten Gresik/Tandes dan Lentera Damar Kedaton berubah nama
menjadi Damar Kurung yang memiliki arti bahwa Kekuasaan Giri Kedaton telah
tiada dan dikurung dibawah Kadipaten Gresik.
Damar Kurung dilestarikan oleh
Seninam Wayang Kulit sehingga damar kurung didominasi oleh gambar wayang kulit
dan hingga sampai pada Keturunan Dalang Gresik, Almarhumah Mbah Masmundari
menggambar Damar Kurung tidak lagi bergambar bentuk wayang tapi gambaran ala
barat (Kolonial Belanda).
Ngobrolin Cerita Sejarah Damar Kurung Gresik dari Mas Novan |
Menurut mas Novan dari Damar Kurung Institute bercerita, bahwa Gambar Damar Kurung ada Pakemnya. Gambar Damar Kurung punya pola dan simbol-simbol yang mewakili suatu benda membentuk cerita-cerita tertentu. Gambar Damar Kurung yang sekarang sudah berubah karena sudah diserahkan kembali kepada Masyarakat Gresik. Gambarnya tergantung Masyarakat Gresik yang membuatnya, biasanya gambar yang mereka buat biasanya bercerita tentang apa yang dia lihat, dia dengar, dia rasakan.
Kapan Bisa Melihat Damar
Kurung
Dalam tradisinya, pada sehari
sebelum hari puasa pertama, Masyarakat Gresik melakukan Padusan atau Megengan.
Padusan disini berbeda dengan Padusan di daerah Jogja atau Jawa Tengah lainnya
yang mana Padusan itu mandi, berenang di sumber-sumber air. Padusan di Gresik
adalah Ziarah ke Makam Sesepuh atau Leluhur.
Sejak dahulu di Makam Tlogopojok
terdapat seniman atau penjual yang menjual Damar Kurung selain buah kinco,
mainan anak, bunga dan kembang-kembang untuk kegiatan Nyekar. Selesai Nyekar ke
makam leluhur, masyarakat membeli Damar Kurung memasangnya dan menyalakan di
depan rumah mulai Malam 1 Ramadan. Tradisi ini sampai sekarang masih
dilaksanakan oleh masyarakata sekitar makam Tlogopojok.
Penjual Damar Kurung di Makam Tlogopojok |
Festival Damar Kurung
Pada tahun 2023 kali ini, saya
meniatkan hati untuk berangkat ke Gresik untuk melihat Festival Damar Kurung
2023 yang diadakan di sebuah Gang terpendek yang terkenal dengan Gang Asu (Gang
Anjing) yang letaknya di Kelurahan Bedilan. Disebut demikian karena banyak
Anjing yang suka menggonggong dikarenakan dahulu banyak dihuni oleh masyarakat
Tionghoa dan mereka memiliki Anjing. Setiap melewati gang tersebut selalu
digong-gong anjing sehingga gang tersebut disebut Gang Asu.
Festival Damar Kurung 2023 di Gang Kampung Asu Gresik |
Pada Gang Asu tersebut dipasang ratusan Damar Kurung yang dibuat oleh anak-anak sekolah dasar yang ada di Gresik. Gambarnya unik, bercerita sesuai umurnya. Ada gambar tentang pertemanan, keluarga bahkan ada ngambar yang bercerita bangganya menjadi warga Kota Gresik. Ada Gambar unik yang menggambarkan Ikan Asin yang sedang di jemur. Mungkin pelukis damar kurung tersebut tinggal di lingkungan yang ada pembuat Ikan Asin.
Damar Kurung dilukis oleh anak-anak SD setempat |
Dalam pemasangan Damar Kurung, di depan gang lampu berwarna oren dan makin ke dalam gang berwarna putih. Hal ini mewakilkan timeline perkembangan Damar Kurung yang dimulai dengan cahaya berupa lampu api (diwakili dengan warna oren), berkembang menjadi berwarna putih karena menggunakan lampu dan listrik.
Dalam gang tersebut setiap
malamnya menjadi terang diterangi oleh teraman cahaya Damar Kurung. Padahal
sebelum ada Damar Kurung, gang tersebut agak gelap karena hanya ada beberapa
lampu jalan saja.
Sambil menikmati suasana temaram
cahaya Damar Kurung, saya juga melihat satu demi satu gambar lukisan Damar
Kurung. Kadang harus minggir sebentar karena banyak orang yang datang antusias
melihat Damar Kurung dan berfoto-foto.
pelita di gelap gang Asu, Gresik |
Semoga tahun depan diadakan kembali Festival Damar Kurung dengan tempat yang berbeda. Semoga warga Gresik juga turut andil dalam melestarikan Tradisi ini minimal dengan memasang damar kurung di rumah masing-masing, atau kalau bisa pajang damar kurung banyak di gang kampungnya masing-masing.
Cerita yg ditunggu tunggu. Dari dulu penasaran sama damar kurung, tp belum kesampaian ke Gresik.
BalasHapusTerima kasih sharing ceritanya 👍🏻
sama-sama kak, mungkin tahun depan jika ada festivalnya lagi bisa coba didatangi ke gresik
Hapus