Jalan-jalan ke Kota Solo, wisata yang wajib dikunjungi adalah Kraton Solo. Namun kali ini saya berkunjung bukan ke Kraton Solo, tapi ke Pura Mangkunegaran. Kebetulan pertengahan tahun 2022 ini Pura Mangkunegaran dibuka kembali untuk umum dan pada bulan Desember dijadikan tempat Resepsi dari pernikahan Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.
Pura Mangkunegaran ini adalah
Istana resmi Kadipaten Mangkunegaran dan kediaman para Adipati Mangkunegaran. Arsitekturnya
megah bergaya campuran Jawa dan Eropa. Desainnya serupa dengan Bangunan Keraton
seperti memiliki pamedan, pringgitan, pendapa, dalem, dan keputren.
Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya bagian pamedan yang diberi
pagar besi.
Sejarah Pendirian Pura Mangkunegaran berawal dari Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwono III dengan Raden Mas Said pada tanggal 5 Jumadilawal, tahun Alip Windu Kuntara, tahun Jawa 1638 atau pada Kalender Masehi pada 17 Maret 1757.
Tiket Masuk Pura Mangkunegaran
loket pembelian tiket masuk Pura Mangkunegaran |
Dapat info bahwa Pura Mangkunegaran Surakarta sudah dibuka kembali jadi saya bersama teman lama dari Komunitas Backpacker Jogja Solo Semarang (Joglosemar) berkunjung ke sana. Pura Mangkunegara buka hari Senin, Selasa, Rabu, Jum’at, Minggu pada jam 08.00-15.00 sedangkan pada hari Kamis dan Minggu pada jam 08.00-14.30. Harga tiket masuk Pura Mangkunegaran untuk Tamu Nusantara Rp 20.000 dan Tamu Mancanegara Rp 40.000.
Saat masuk ke Pura Mangkunegaran
wajib menggunakan Guide yang berasal dari Pelajar Sekolah Wisata Solo. Untuk
jasa Guidenya bisa dibayar sesuai kemampuan kita. Dengan menggunakan Guide
disini sebenarnya wisatawan terbantu sekali karena kita bisa tahu banyak seluk
beluk dari Sejarah dan apapun tentang Pura Mangkunegaran ini.
Suasana di dalam Pendopo Ageng |
Bersama guide tersebut kami diajak melewati halaman menuju Pendopo Ageng dimana luasnya sekitar 3.500 meter persegi dimana pendopo tersebut mampu menampung 5.000 – 10.000 orang. Ketika masuk Pendopo, kami langsung disambut dua patung singa warna emas. Makin memasuki Pendopo Ageng ternyata memang banyak terdapat Patung Emas dan lampu hias bergaya eropa yang tren di masa itu. Dahulu masih menggunakan lilin namun sekarang sudah dimodifikasi mengganti lilin menjadi Lampu tanpa menghilangkan dan merubah bentuk lampu.
patung emas di Pendopo Ageng, dibalik jendela pintu kaca adalah ruang Dalem Ageng |
Di sebelah kiri Pendopo terdapat Pusaka Gamelan Kyai Lipur Sari yang hanya dipergunakan dalam acara Kekratonan, Satu set Gamelan Kyai Lipur Sari ditutup kain sehingga kita tidak bisa melihat jelas bentuk dari Gamelan tersebut. Selain Gamelan tersebut terdapat Gamelan Kyai Seton dan Kyai Kanyut Mesem. Pusaka Gamelan ini juga dimainkan hanya saat-saat tertentu saja.
Perjalanan berlanjut, saya masuk
kedalam ruangan setelah Pendopo Ageng bernama Dalem Ageng. Ruangan yang seluas
1.000 meter persegi ini merupakan kamar tidur pengantin kerajaan namun sekarang
difungsikan sebagai museum yang menyimpan koleksi-koleksi milik Adipati
Mangkunegaran. Benda yang disimpan dimuseum disini beragam mulai dari
senjata-senjata tradisional maupun laras panjang, pakaian, perhiasan, uang
logam, gambar para Adipati Mangkunegaran dan lain-lainnya. Sayangnya kita tidak
diperbolehkan mengambil gambar mungkin karena alasan keamanan mengingat banyak
benda yang bernilai sejarah disana.
Suasana Taman di dalam Pura Mangkunegaran |
Dari Dalem Ageng, kita keluar menuju tempat kediaman Keluarga Mangkunegaran. Walau saat itu keadaan jalan di daerah Solo ramai, berada di halaman tamannya suasananya sangat tenang tidak terdengar hiruk pikuk suara lalu lintas yang mengelilingi Pura Mangkunegaran. Tamannya ditumbuhi beberapa pohon dan tanaman hias yang tertata dengan baik. Di taman tersebut terdapat patung-patung bergaya klasik Eropa serta kolam air mancurnya.
Ruang Beranda Dalem atau Pracimayasa |
Di tepian taman terdapat sebuah ruangan yang terbuka dan terlihat banyak kursi-kursi yang tersusun rapi. Bangunan tersebut adalah Beranda Dalem atau sering disebut Pracimayasa karena ruang tersebut berbentuk persegi delapan. Bangunan ini mungkin ruangan untuk menerima tamu kerajaan. Sama seperti bangunan dan ruangan sebelumnya. Beranda Dalem ini juga bergaya eropa klasik yang indah dan elegan jika dilihat dan dipandang.
Vibes di dalam Pura Mangkunegaran |
Rencananya bulan depan mau ke sini, mas. Mungkin sekalian nyari tempat ngopi heeee
BalasHapuswahh rencana juga mas..siapa tau samaan tanggalnya haha
Hapusdari dulu belum keturutan explore solo, pastinya masuk ke mangkunegaran adalah salah satu wishlistku
BalasHapusberarti kudu pake guide ya, ook ok
Mohon info, katanya kalau ke sini gak boleh pakai celana pendek yaa? Apakah nanti disediakan kain jarik juga?
BalasHapuswaktu kesana tidak ada sewa sarung kak.. alangkah baiknya jaga-jaga menggunakan celana panjang saat kesini
Hapus