Warung Kuliner Mie Ongklok Longkrang di Wonosobo
Sebelum ke Dieng
dari Jogja, Saya melewati kota Wonosobo dan memutuskan mampir sejenak untuk
makan siang sekaligus kuliner di Kota Wonosobo. Kuliner Wonosobo yang wajib
dicoba sudah pasti Mie Ongklok, mie dengan kuah kental yang khas ini hanya bisa
ditemukan di daerah Wonosobo.
Dari sekian
banyak warung Mie Ongklok di Wonosobo. Siang ini saya memilih Warung Mie
Ongklok Longkrang yang lokasinya searah jalan menuju Dieng dan Warung Mie
Ongklok Longkrang buka mulai jam 09.00 hingga 17.00 WIB. Untungnya saat datang
kesini siang hari, warung Mie Ongklok longkrang belum ramai pengunjung untuk
makan siang jadi bisa langsung dapat kursi untuk memesan makanan.
penampakan depan Warung Ongklok Longkrang
Alamat dan Rute Warung Mie Ongklok Longkrang.
Mie Ongklok
Longkrang beralamat di Jl. Pasukan Ronggolawe No.14, Longkrang, Wonosobo Tim.,
Kec. Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Letaknya ruas jalan ini
strategis di dekat jalan utama menuju Dieng dari kota Wonosobo atau di pinggir
jalan searah dari Dieng menuju Pusat Kota Wonosobo sehingga warungnya mudah
sekali didatangi dan ditemukan.
Mie Ongklok
Longkrang ini merupakan kuliner legendaris Wonosobo sudah berjualan mulai tahun
1975. Nama longkrang diambil dari Kampung tempat dimana warung Mie Ongklok ini
berjualan. Menurut orang-orang Wonosobo, Warung Mie Ongklok Longkrang ini
citarasanya tidak berubah walau pemiliknya sudah berpindah tangan ke ahli waris
yang juga merupakan anaknya, Pak Waluyo.
Warung Mie
Ongklok Longkrang ini sejak dulu sudah sederhana, ada bangku di dalam ruangan
dan ada di luar ruangan. Saya memilih berada di luar ruangan dekat dengan dapur
supaya bisa melihat proses pembuatan Mie Ongklok sekaligus menikmati udara kota
Wonosobo yang punya semilir angin yang sejuk.Ada kursi di luar dan dalam ruangan
Meracik Mie Ongklok
Setelah memilih
tempat duduk, saya memesan 1 porsi mie ongklok dan 1 porsi sate daging sapi
yang menjadi andalan untuk pendamping mie ongklok selain gorengan tempe kemul
dan geblek. Melihat pembuatan Mie Ongklok ini juga menarik. Mie direbus lalu
diracik dalam satu mangkuk ditambah dengan potongan kol, daun kucai lalu diberi
kuah kental berkanji juga kecap racikan sendiri.
Mie Ongklok dengan Sate Sapi dan Gorengan Tempe Kemul dan Geblek
Rasanya pas
sekali, Mie Ongklok dengan kuah kental yang khas disajikan dalam keadaan panas
bersama sate daging sapi juga tempe kemul dan geblek untuk disantap dalam cuaca
kota Wonosobo yang punya semilir angin yang sejuk. Sebelum disantap, baiknya
mie ongkok diaduk terlebih dahulu agar bumbu dan kuah kental khasnya tercampur
bersama mie secara merata.
Penampakan Mie Ongklok Longkrang
Sebenarnya
menikmati Mie Ongklok aslinya bukan bersama Sate atau Gorengan Tempe Kemul dan
Geblek namun dengan Saren, olahan darah ayam yang dibuat menjadi padat namun
sekitar tahun 1985 mulai berubah dan mengutamakan makanan halal sehingga
pendamping Mie Ongklok diganti sate Daging Sapi. Sate Daging Sapi di Warung Mie
Ongklok Longkrang ini sangat pas sekali keempukannya sehingga cocok sekali
menjadi makanan pendamping Mie Ongklok ini.
Harga Mie Ongklok Longkrang
Harga Mie
Ongklok Longkrang ini di Wonosobo murah dan terjangkau. Satu mangkuk Mie
Ongklok Longkrang seharga Rp. 11.000, sate daging sapi 10 tusuk seharga Rp.
28.000 dan gorengan tempe kemul dan geblek seharga Rp. 1.000 saja.
Saya menyesal karena baru sekali ini mencoba kelezatan mie ongklok ini, saat dulu kuliah ke Jogja kenapa tidak kepikiran untuk jalan ke Wonosobo mencoba kuliner Mie Ongklok ini haha. Mau nambah lagi namun kepikiran perjalanan ke Dieng masih akan mampir-mampir ke beberapa lokasi seperti Telaga Menjer dan Kebun Teh Panama dan mencoba kuliner apa aja yang ada di sekitar sana.
Mie Ongklok
Longkrang ini termasuk salah satu Mie Ongklok Tertua di Wonosobo. Mie Ongklok
ini harus kalian coba saat berkunjung ke Kota Wonosobo atau hendak ke Dieng
karena Mie Ongklok ini tidak bisa kita temukan di daerah lain.
Tertarik mencoba
Mie Ongklok Longkrang di Wonosobo kan.
Waktu 2019 sebelum ikut DCF, aku diajak Charis dan mbak Wening ke sini. Rasanya seingatku ada cenderung manisnya, jadi buat sebagain lidah mungkin kudu beradaptasi heheehhe. Tapi pas di makan malam-malam memang enak
BalasHapus