foto:unsplash |
Sejak kita kecil, mengenal Susu Kental Manis (SKM) sebagai minuman susu. Apalagi visual iklan baik iklan di televisi maupun iklan di media cetak mengambarkan bahwa SKM ini adalah sebuah minuman. Teman-teman sudah tahu kalau Susu Kental Manis bukan Susu?. Iya Susu Kental Manis bukan susu melainkan punya kadar kandungan gula yang tinggi.
sosialisasi dan edukasi YAICI bersama PP Muslimat NU |
Hari Sabtu kemarin saya diajak teman dari Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) yang sedang melakukan edukasi tentang Susu Kental Manis Punya Kandungan Gula Tinggi Bukan Minuman Anak. Selain itu juga melakukan edukasi tentang edukasi gizi dan sosialisasi penggunaan produk susu kental manis Bersama PP Muslimat NU yang nanti mereka melanjutkan menyampaikannya kepada para Kader dan masyarakat Banyuwangi.
Edukasi tentang gizi
ini perlu dilakukan karena berkaitan langsung dengan Kesehatan anak dalam
keluarga. Erna Yulia Soefihara, Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU menerangkan
bahwa kita harus membatasi konsumsi gula karena Gula adalah media yang paling
disenangi sel-sel kanker. Jadi sebaiknya konsumsi makanan minuman tinggi gula
ini sebaiknya dihindari. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya membatasi
konsumsi gula, salah satunya susu kental manis.
Sejak dulu
Penggunaan Kental Manis sebenarnya adalah untuk pelengkap makanan seperti
toping atau salah satu bahan membuat suatu makanan. Namun di Indonesia, selama
kurun waktu yang lama digunakan sebagai pengganti minuman terutama untuk
anak-anak setelah lepas dari ASI. Padahal SKM ini kandungan gulanya cukup
tinggi.
Kadar gula tambahan
pada makanan untuk anak yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni
kurang dari 10% total kebutuhan kalori anak per hari. Namun dalam Susu Kental
Manis kandungan gulanya melebihi yang disarankan WHO. Kandungan protein dalam
SKM yang di Produksi Produsen Indonesia pun rendah yaitu 2,3% padahal standar
yang diberikan BPOM adalah 6,5% dan WHO adalah 6,9%.
Efek SKM ini tidak
langsung dirasakan tubuh. Konsumsi SKM rutin pada anak menyebabkan obesitas yg
menyebabkan ganguan kesehatan lain, seperti serangan jantung, tekanan darah
tinggi, strok, dan membuat empedu bermasalah.
Sebenarnya BPOM udah
mengeluarkan Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
yang menegaskan, penggunaan SKM yang benar adalah sebagai topping, misalnya,
untuk martabak, campuran kopi, dan coklat. Dalam peraturan tersebut juga menegaskan
pada produsen, importir, dan distributor SKM juga dilarang menggunakan
visualisasi gambar susu cair atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara
diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman. Beberapa perusahaan sudah
melaksanakan sesuai yang tertera di
peraturan tersebut namun mindset kental manis di masyarakat Indonesia adalah
minuman susu seperti halnya susu bubuk dan susu sapi.
Selain melakukan edukasi dan sosialisasi Bersama PP Muslimat NU, YAICI juga melakukan edukasi langsung kepada masyarakat Banyuwangi yaitu di Desa Kemiren dan Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi. Di Desa Kemiren, masyarakat sudah tahu kalau Susu Kental Manis ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak namun saat bertanya kepada anak-anak yang sedang bermain mereka meminumnya.
Di Kelurahan Tukang
Kayu Kecamatan Banyuwangi, kami menemui Ibu Martimah (30 Tahun) yang memiliki 5
anak berumur 9 tahun, 6 tahun, 5 tahun, 4 tahun dan 1 tahun. Anak-anak lahir dan
mendapatkan ASI normal dan selama proses ASI, Bu Martimah tidak mengganti ASI
dengan susu kental manis maupun susu lainnya. Selepas ASI, anak-anak diberi
susu kental manis ketika mereka meminta saja. Anak-anak pun bilang bahwa mereka
meminum susu tersebut. Ibu Martimah sendiri tidak mengetahui bahwa Susu Kental
Manis punya banyak kandungan gula yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
Bu Martimah bercerita kalau setelah melahirkan anaknya dia selalu dapat sosialisasi terkait pemberian ASI kepada anaknya dan tidak diberitahu bagaimana setelah anak lepas dari ASI. Sepertinya memang perlu adanya sinkronisasi program untuk melakukan edukasi di klinik atau bidan kepada ibu-ibu yang melahirkan mengenai SKM bukan Susu karena mengandung kadar gula tinggi yang tidak baik dijadikan minuman untuk anak juga sebagai pengganti ASI.
Semoga dengan cerita
ini kita lebih peduli dengan Kesehatan kita dan keluarga terhadap konsumsi gula
harian secara berlebih juga menambah pengetahuan bahwa Susu Kental Manis bukanlah
susu, tapi kandungan gulanya tinggi sehingga bukan minuman untuk anak-anak.
Sedari kecil, pikiran kita SMK adalah susu hehehhee. Sekarang mulai paham perbedaannya, dan memang harus diedukasi
BalasHapus