Santai sore-sore di pinggir sawah memang enak. Anginnya sepoi-sepoi, matahari pun tak terlampau panas. Apalagi jika di pinggir sawah tersebut ada sebuah kafe, kedai untuk sekedar duduk memesan camilan, santai di pinggir sawah akan memakan waktu yang lama.
Sore ini saya
ingin mencoba Kedai Galengan, sebuah kedai atau kafe baru yang berdiri sebidang
sawah yang terapit oleh pemukiman dan perumahan. Nama Galengan berasal dari
bahasa Jawa yang berarti jalan yang ada di sawah atau pematang sawah.
Rute Menuju Kedai Galengan
Kedai Galengan terletak
di daerah Pengantigan tepatnya bersebelahan dengan SMP Negeri 3 Banyuwangi. Rute menuju ke sana cukup mudah loh, arahkan
kendaraan kalian ke perempatan lampu merah Lateng, ambil arah barat sampai
bertemu pertigaan depan kampus LP3I ambil arah utara (kanan) masuk ke Jalan
Tidar, ikuti jalan Tidar hingga bertemu SMP 3 Banyuwangi sebelah kanan jalan,
Lewati SMP 3 dan Kedai Galengan ada sederetan dengan SMP 3 Banyuwangi tersebut.
Gazebo/Shelter/Balai Santai di Kedai Galengan
Area persawahan
kedai Galengan agak diatas, dari pintu masuk dan parkiran tidak terlalu
terlihat. Setelah naik beberapa tangga,
sawahnya terlihat cukup luas. Ilmu Kirologi saya mengukur, luas sawahnya
sekitar 2.000 meter. Bangunan utama berserta dapur di bangun di area tengah persawahan. Tempat duduk untuk
makan-makannya lesehan di dalam Balai Santai, Gazebo atau shelter yang terbuat
dari bambu yang diletakkan di pinggir-pinggir persawahan. Antar bangunan utama
dengan Bale Santainya dihubungkan dengan Galengan atau Jalan Pematang.
Bale Santainya
juga kesannya bagus, di dalamnya dihiasi oleh kain-kain putih seperti halnya
kedai-kedai di daerah Ubud Bali. Setiap Bale Santai juga disediakan tempat
sampah, harapannya pengunjung tidak membuang sampah sembarangan di sawah-sawah
tersebut.
menu di Kedai Galengan
Menu di Kedai
Galengan ini cukup beragam mulai dari makanan berat, snack hingga beragam
minuman coffee dan non coffee. Harganya sangat terjangkau untuk makanannya
paling mahal harganya hanya Rp. 12.000 dan minuman paling mahal seharga Rp. 13.000. Minuman segar dan dingin pun tersedia seperti
mojito melon, yakult berry dan lain-lain dengan harga yang relatif terjangkau.
Beberapa kali datang ke Kedai Galengan, saya tertarik dengan menu Ayam Kemangi untuk makan malam, namun kalau tujuan kesini cuma santai sejenak, lebih memilih Risoles yang cocok di lidah saya. Sambil menunggu menu yang dipesan datang, kita bisa foto-foto di Galengan maupun di Gazebo bambunya. Jika tujuannya foto-foto datanglah sebelum malam hari karena pencahayaan saat malam hari tidak banyak sehingga untuk foto dengan suasana sawah kurang bisa terlihat dengan jelas saat di foto.
Suasana Senja di Kedai Galengan
pertama kali berkunjung ke Kedai Galengan ini, saya pikir bisa melihat senja dengan latar pegunungan Ijen dan meranti namun pemandangan gunung tersebut tertutup perumahan sehingga yang bisa kita lihat adalah warna awan dan langit yang berubah menjadi kemerah merahan jika cuaca sorenya cerah.
Setelah waktu magrib, suasana ramai mulai terdengar. Bukan suasana ramai dari
obrolan pengunjung kedai galengan melainkan suara kodok dan jangkrik mulai
bersahut-sahutan. Bunyi-bunyian dari hewan tersebut juga menambah kesan menarik
keda Galengan.
salah satu menu yang saya pesan, ayam kemangi dan risoles
Keberadaan Kedai Galengan yang punya nuansa persawahan di tengah pemukiman
padat daerah kota cukup membahagiakan. Selain menjadi tempat pilihan untuk
makan dan nongkrong-nongkrong di tepian sawah, area persawahan di daerah
Banyuwangi kota tetap ada dan tidak hilang karena dibangun rumah dan tanah kavling.
Tertarik ke Kedai Galengan ini?
Mas, inget waktu di kedai kopi Jogja pas bareng mas anno dkk gak? kayaknya mirip ya hahahaha. Tapi ini lebih keren karena tiap gazebo beda-beda dan tersebar
BalasHapustertarik kalau aku ke sana mas alan
BalasHapusadem banget liatnya ya, apalagi kalau pas sore gitu, syahduuu keliatannya
harga menunya juga nggak terlalu mahal ya