Nasi Rujak Wongsorejo Banyuwangi |
Nasi rujak salah satu kuliner banyuwangi yang di bayangkan cukup aneh. Nasi dicampur rujak haha. Sama seperti awal saya membayangkan kuliner rujak soto, rujak dicampur soto. memang dibayangkan cukup aneh namun saat mencoba nasi rujak ini rasanya enak dan saya rekomendasikan kalian untuk mencobanya saat liburan ke Banyuwangi.
Nasi Rujak ini merupakan kuliner yang bisa hanya kalian temukan di daerah Wongsorejo, karena nasi rujak hanya ada disana. Satu-satunya karena nasi rujak ini hasil kreasi Bik Naning. Beliau sudah berjualan sejak lama, katanya sih dari punya cucu hingga sekarang cucunya membantunya berjualan.
Warung Nasi Rujak Wongsorejo Banyuwangi |
Warung nasi rujak ini hanya buka dipagi hari biasanya jam 6.00 hingga jam 10.00. biasanya sebelum jam 10.00 sudah tutup karena nasi sudah habis. Supaya tidak kehabisan, saya berangkat pagi setelah subuh dari kota Banyuwangi. Sebelum ke Wongsorejo saya sempatkan mampir dulu menikmati sunrise pagi di pantai Watudodol.
Sampai di Warung Nasi Rujak, kondisi agak ramai orang yang antri untuk membungkus nasi rujak. Warungnya tidak terlalu besar namun ada dua meja kursi panjang untuk kalian yang ingin makan ditempat. Saya mendekat untuk memesan dan melihat langsung pembuatan nasi rujak. Ibunya menyapa saya dengan bahasa madura yang saya tidak ketahui haha. Untungnya ibunya dibantu anaknya/cucunya sehingga mereka membantu menerjemahkan bahasa madura tersebut.
Pembuatan Nasi Rujak |
Nasi rujak memang nasi yang dicampur dengan rujak, namun bukan rujak buah melainkan rujak sayur. Kol, kangkung, tauge/kecambah taruh didalam cobek lalu diberi bumbu rujak, cabai dan petis madura racikan sendiri. Setelah diaduk dimasukan nasi juga kerupuk warna warni. Aduk kembali hingga bumbu tercampur dalam nasi. Nasi rujak jadi,pindahkan ke piring diberi keruluk warna warni dan gorengan dan siap dihidangkan. Kalian bisa juga menambah lauk lain seperti telur dan ayam atau yang tersedia disana.
Nasi Rujak, warna merah di tepi piring bukan sambel tapi petis racikan Bik Nanik |
Tidak lama setelah memfoto Nasi Rujak, langsung mencicipinya. Nasi Rujak pesanan sudah jadi. Secara sekilas penampakan seperti nasi pecel yang nasinya sudah diaduk dengan bumbu nasi pecelnya namun kesannya akan berbeda jika kalian sudah mencicipinya. Setelah mencicipnya seketika bayangan aneh tentang nasi campur rujak sirna begitu mencicipi enaknya nasi rujak wongsorejo. Rasanya sedap, gurih juga rasa petis merahnya ini bikin nagih. Agak sulit menjabarkan rasa petis merahnya ini lewat kata-kata. Kata ibunya petis tersebut berbahan dasar ikan yang bisa didapat dari laut sekitar wongsorejo.
Harganya juga bikin kaget, seporsi nasi rujak wongsorejo ini seharga Rp. 5.000 saja dengan porsi menurut saya cukup untuk mengganjal perut hingga makan siang atau jika merasa kurang bisa pesan dua porsi atau bisa ditambah dengan gorengan.
Bik Naning dan Cucu/Anaknya. Terima Kasih sudah diijinkan mengambil gambar |
Jika kalian ada rute ke Baluran, ke Bangsring Underwater atau ke Pulau Tabuhan pagi hari, coba deh cicipi Nasi Rujak Wongsorejo ini.
Di tempatku kalau begini namanya tetap aja Pecel, mas hahahah. Pokoknya apapun yang ada bumbu kacang namanya pecel buahahahahhah
BalasHapushhahaha bener mas.. bedanya kalau yang ini nasinya ikut diaduk2 di cobek kayak bikin rujak buah hahaa.. nasi pecel di jatim, bumbu kacangnya disiram aja diatas sayurnya
HapusWah, masjide aku paham dan pernah mampir. Warungnya yang belum. Patut dicoba dan ngulang roadtrip lagi :D
BalasHapusMasjidnya keliatan bgt dari pinggir jalan raya pantura qy
Hapus