Saat Pandemi Covid-19 atau Virus
Corona menyerang, Segala pikiran kita pasti sangat terkuras memikirkan itu
semua sampai-sampai terkena Psikomatis dimana tubuh merasa sakit padahal kita
dalam keadaan sehat dan bugar. Setelah Pandemi Covid-19 ini berakhir saya
merencanakan Pulang ke Rumah di Jakarta dan melakukan perjalanan ke Sukabumi
untuk melakukan Healing Forest atau melakukan penyembuhan dari stress pandemi
Covid-19 di Hutan.
Healing Forest bisa dibilang
semacam terapi yang dilakukan dengan memanfaatkan salah satu fungsi hutan yang
tidak disadari oleh manusia yaitu sebagai media penyembuh alami. Saat memasuki
hutan atau berada di alam, kita menghirup udara segar, melihat pemandangan,
merasakan aroma, mendengarkan suara burung atau gemerincik air. Hal-hal
tersebut secara tidak sadar bisa mengurangi produksi hormon stress kita
sehingga kita merasa lebih baik saat berada di alam atau hutan.
Kenapa Melakukan Healing Forest di Cianjur-Sukabumi
Seperti yang kita ketahui, daerah
Cianjur dan Sukabumi memiliki kawasan pegunungan dan kawasan pantai. Daerah pegunungannya
saja menakjubkan, Ada Taman Nasional (TN) Gunung Gede Pangrango, TN Gunung
Halimun Salak dimana dua Taman Nasional ini mempunyai potensi alam hutan serta
ekosistem yang menakjubkan sehingga kita sebagai pengunjung bisa melepaskan
kepenatan di Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan TN Gunung Gede
Pangrango. Selain itu, Sukabumi juga mempunyai wisata perbukitan dengan
pemandangan yang indah, Hutan-hutan Pinus, telaga dan air terjun di Sukabumi yang terkenal di kalangan
traveller. Memilih Cianjur dan Sukabumi selain dekat dengan Jakarta yang bisa
ditempuh dengan kendaraan pribadi, saya ingin mengulang momen masa muda bersama
ke keluarga saat piknik di Sukabumi dan Cianjur.
Kemana aja saat di Cianjur
- Sukabumi
Sudah jelas kita tidak bisa memasukan semua destinasi alam
di Cianjur-Sukabumi. Selain karena wisata alam di Cianjur dan Sukabumi sangat
banyak, waktu yang kita punya juga terbatas sehingga saya memilih beberapa
tempat yaitu:
Kemah di Bumi Perkemahan Mandalawangi
Perkemahan Mandalawangi dan pemandangan sekitarnya |
Bumi Perkemahan Mandalawangi ini letaknya di daerah Cibodas, Kabupaten Cianjur dekat sekali dengan kawasan Kebun Teh dan Puncak Pass. Bumi Perkemahan ini
sangat indah, dengan pemandangan hutan kecil di pinggir Hutan Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. Dari Bumi Perkemahan Mandalawangi kita bisa pemandangan
indah Gunung Gede Pangrango baik secara jelas maupun perlahan-lahan tertutup
kabut. Malam harinya, walau udara cukup dingin, kita bisa dihibur dengan suara
gemerincik air yang ada dari telaga kolam yang ada di dekat perkemahan, belum
lagi suara serangga-serangga malam yang membuat malam di Mandalawangi serasa
tentram.
Tracking ke Air Terjun Cibereum
Air Terjun Cibereum |
Karena dekat dengan jalur pendakian ke Puncak Gunung Gede
Pangrango, pagi harinya kita bisa loh tracking seru ke Jalur Pendakian menuju
air terjun Cibereum. Kita tinggal melewati jalan setapak yang cukup bagus
dengan petunjuk jalan yang sudah jelas sehingga tak perlu khawatir tersesat.
Coba nikmatiperjalanannya, rasakan udara sejuk dari iklim mikro yang terbentuk
akibat rimbunnya pepohonan di hutan, suara-suara serangga dan burung yang
bersahut-sahutan. Jika beruntung, kita bisa bertemu dengan rombongan kelompok
satwa Owa Jawa yang sedang turun gunung mencari makan. Suasana tersebut yang
bisa diri kita sembuh dari rasa stress menghadapi Pandemi Covid-19 . Setelah 1 Jam perjalanan kita akan sampai di
Air Terjun Cibereum. Air terjunnya cukup besar, alirannya deras sehinga
menghasilkan angin yang cukup besar membawa embun-embun atau partikel air yang
pecah menghujani tubuh kita. Sejuk sekali rasanya. Air tersebut serasa
merefresh diri kembali segar seperti sedia kala.
Telaga Situ Gunung
Pemandangan Telaga Situgunung saat pagi (FB:Backpacker, |
Situ Gunung merupakan Danau yang
terletak di Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Telaga
ini juga masuk dalam Kawasan TN Nasional Gunung Gede Pangrango dan berada di
ketinggian sekitar 850 Mdpl sehingga membuat suasana di Telaga Situ Gunung
begitu sejuk. Rekomendasi waktu yang baik untuk mengunjungi Telaga Situ Gunung
ini adalah waktu pagi hari. Kalian bisa datang pada hari sebelumnya dan
menginap di area camping groundnya atau juga bisa datang menjelang pagi dengan
bermalam di penginapan atau Hotel di Sukabumi karena
letak Telaga Situ Gunung juga tidak jauh dan mudah ditempuh dari kota Sukabumi.
Pemandangan menjelang pagi di
Telaga Situ Gunung ini menakjubkan. Dari cahaya malam yang terlihat samar-samar
dari pantulan air telaga, perlahan terang. Dari telaga seolah-olah ada kumpulan
kabut yang keluar perlahan-lahan. Perlahan pula kita bisa melihat sekeliling
telaga ditumbuhin rimbunan pohon-pohon besar dan berselimut kabut. Saat sudah
terang, hawa dingin berganti sejuk, suara serangga dan kicau burung bisa
menjadi penghilang rasa penat dan stress. Hal ini juga merupakan bagian dari
Healing Forest, Penyembuhan dari Hutan.
Jembatan Suspension Bridge
Situgunung dan Curug Sawer
Jembatan Suspension Situgunung saat sepi pengunjung |
Setelah puas menikmati
pemandangan dan suasana asri dari telaga Situ Gunung pagi hari, kita bisa
beranjak ke Jembatan Suspension Brigde yang merupakan salah satu jembatan
gantung terpanjang di Asia Tenggara. Letaknya masih berdekatan dengan Telaga
Situgunung yaitu di Kawasan TN Gunung Gede Pangrango sehingga kalian bisa
sekalian mampir ke Jembatan Suspension Brigde ini. Jembatan ini menghubungkan
bukit satu dengan bukit disebrangnya dengan panjang jembatan sejauh 243 meter,
lebar jembatan 2 meter dan tinggi sekitar 150 meter. Kedatangan di Jembatan
Suspension Bridge pagi-pagi ini menyenangkan, kondisinya sepi tidak banyak
orang sehingga jika kita foto tidak tampak lalu lalang orang lain. Selain itu
dengan datang pagi hari disana, kita bisa melihat Kabut yang seakan-akan keluar
dari pohon-pohon dan bergerak mengikuti arah angina. Karena kita berada
diantara bukit dan jurang, kita bisa merasakan angin sejuk sepoi-sepoi yang
berhembus saat kita berada diatas jembatan. Rasa dingin dari anginya serasa
menyegarkan badan, terhirup dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga badan
rasanya plong sekali.
Air Terjun Sawer dari Kejauhan |
Setelah puas menikmati suasana di
Jembatan Suspension Bridge, kita bisa mampir ke air terjun Sawer yang letaknya
masih dekat dengan jembatan, mungkin kita akan berjalan kaki selama 10-15 menit
saja. Jalannya pun sudah enak, sudah padat dan ada petunjuk jalan jadi tidak
usah khawatir tersesat. Curug Sawer ini berada di ketinggian 1025 Mdpl dengan
tinggi air terjun sekitar 35 meter. Main ke Curug sawer ini menyenangkan karena
udaranya sejuk karena adanya efek iklim mikro yang diciptakan oleh pohon-pohon
hutan sekitar air terjun juga butiran-butiran air dari air terjun yang
terhempas angina ke arah kita. Di depan Curug Sawer terdapat jembatan yang
dilewati untuk kita yang ingin melihat dan menikmati curug sawer lebih dekat
atau berfoto-foto.
Situs Megalitikum Gunung Padang
pemandangan pagi di Situs Megalitikum Gunung Padang |
Masih belum puas melihat
keindahan alam, saya memilih menginap di sekitaran kota Sukabumi semalam lagi.
Selain banyak hotel murah di Sukabumi,
juga dekat dengan tujuan saya berikutnya yaitu mengunjungi Situs Megalitikum
Gunung Padang yang secara administrasi masuk di dalam Kabupaten Cianjur. Waktu yang tepat untuk datang ke Gunung
Padang adalah pagi hari, hawa sana sejuk sekali, apalagi Situs Megalitikum
Gunung Padang berada pada ketinggian 885 Mdpl. Gunung Padang ini mempunyai
beberapa teras dan di setiap terasnya mempunyai pemaknaan sendiri. Menaiki
Situs Megalitikum tak perlu buru-buru, nikmati saja setiap langkah naik dari
teras ke teras. Nimkati juga suasana dan cerita di setiap terasnya. Melihat
sekeliling di situs megalitikum Gunung Padang ini seperti bukan berada di
belahan bumi. Kesannya berbeda sekali, bongkahan batu-batu besar berbentuk
balok yang potongannya cukup rapih seakan-akan ada yang sengaja meninggalkannya
disini. Apalagi kalau kita melihat pemandangan pagi di sekelilingnya juga
indah. Kabut-kabut tipis masih terlihat menghiasi bukit-bukit di sekitar gunung
padang bergerak mengikuti arah angin. Ada yang menarik di Teras kedua, disana
ada pohon besar cendana dan hamirung yang diantaranya ada gundukan batu. Jika
kita melihat ke arah barat bisa melihat Gunung Gede. Duduk diatas bongkahan
batu tersebut, pejamkan mata dan nikmati semilir angin sejuk yang nantinya akan
berhembus melewatimu dan kedua pohon besar tersebut. Rasanya ini seperti orang
melakukan meditasi, badan juga rongga dalam tubuh seakan segar sekali diterpa
angin dingin seakan-akan angin tersebut mereset tubuh kita menjadi segar
kembali,
Saya percaya Cianjur dan Sukabumi
punya tempat lain yang tidak kalah dari tempat-tempat yang saya sebutkan ini.
Namun lima tempat ini ingin sekali saya kunjungi kembali setelah Pandemi
Covid-19 ini berakhir sekalian melakukan terapi penyembuhan hutan atau Healing
Forest mengurangi stress yang bertumpuk-tumpuk setelah mengadapi Pandemi.
Jaga kesehatan teman-teman,
patuhi protokol covid-19 dengan menggunakan masker, menjaga jarak, keluar rumah
saat perlu saja. Nanti saat Pandemi berakhir kita piknik ke alam sama-sama ya
:)
Jadi pengen keliling lagiii... Gak terlalu jauh dr Jakarta ����
BalasHapusiya apalagi dri tempatmu g terlalu jauh yaa
HapusAku pun kangen pulang ke Bdg, jalan2 ke tahura klo minggu, ato ke rumah mamahku di Cimahi depannya gunung, eh bukit yg banyak hutan. Emang kerasa sih yg biasa hidup deket ama hutan sama yg kelamaan ga masuk hutan, energinya kayak butuh dicharge di hutan
BalasHapusajak-ajak mas kalo piknik ke alam :D
BalasHapusAduh ini tempat tuh masuk dalam bucketlistku dari dulu. Pengen menikmati Situ Gintung pagi-pagi, terus jalan di suspension bridge, main-main ke air terjun, kemping. Geret aku ke sana Alaaaaan ahahahaha.
BalasHapusRasanya nyamaaaannn bangeeeetttt. Di mata, di pikiran, di badan, di hati. 😊😊😊
BalasHapusMemang selepas pandemi yang paling pas itu dolan ke kampung-kampung dan alam, mas. Tapi jangan kemping di gunung, ramai ahahahhaha
BalasHapushahaha iya mas.. liat postingan di IG gunung2 udah ramai yg camping ahaha
HapusNgeteh pagi-pagi di Situ Gunung pasti asyik banget. Healing-nya dapet.
BalasHapusahhh bener.. atau sruput2 kuah sop ayam juga enak bgt
HapusAda kata Cianjur, tapi nggak ada kata ikan bakar. :P
BalasHapusAku baca deskripsi tentang Cianjur dan Sukabumi ini jadi pengen main ke sana. Ikutan ah, kalo Covid udah selesai, bikin jadwal ke sana.
Baca tulisan ini malah jadi bikin makin kangen jalan-jalan euyyy :D
BalasHapusDari fotonya aja adem banget, gmana yang melakukan perjalanannya ya. Dari dua foto telaga situ gunung dan situs magalitikum udah ngebayangin, ahaha. Ajiib bro
BalasHapusOwh jembatannsuspension ini yg dipakai syuting vclip Adu Rayu ... baru tahu
BalasHapus