|
Kopi Ampirono dengan Bangunan Joglonya |
Beberapa bulan terakhir, area
persawahan di daerah Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta naik daun
karena media sosial. Sejak dulu saya menyukai area persawahan daerah Nanggulan
ini, karena suasananya cukup asri dan punya pemandangan gunung menoreh dan
gunung Merapi dan Merbabu jika cuaca mendukung. Di sekitar dipinggir area
persawahan mulai tumbuh kedai makan sederhana , salah satunya seperti Warung Geblek Pari yang pernah saya ulas sebelumnya. Kali ini saya menyempatkan waktu
untuk mampir sebentar ke Kopi Ampirono yang letaknya berada di jalan menanjak
setelah melewati Pasar Wage Kenteng.
Rute ke Kopi Ampirono
Secara administrasi sih Kopi Ampirono
berada di Dusun Tileng, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo.
Namun karena letaknya masih berada di dekat area persawahan Nanggulan
Kulonprogo, sering kali diduga masih ikut dalam kecamatan Nanggulan. Untuk
menuju ke Kopi Ampirono cukup mudah kok, kalian bisa berangkat dari Jogja lurus
saja mengikuti jalan Godean hingga melewati jembatan Sungai Progo dan bertemu
perempatan Nanggulan, ambil lurus ke arah barat melewati
Pasar Wage Kenteng dan
jalan menanjak dengan pemandangan kanan kiri berupa area persawahan. Kopi
Ampirono ada di sebelah kiri jalan saat jalan menanjak.
|
menu harga makanan-minuman di Kopi Ampirono |
Desain Kopi Ampirono menarik,
gabungan konsep Jawa dan sedikit ada tema Industrial terutama pada bagian
dapurnya menggunakan galvalum dan bagian tempat duduk dan hidangan berada pada
bangunan berbentuk Joglo. Ada yang menarik perhatian saya pada saat masuk ke
Kopi Ampirono, pada bagian pinggir pagar dan bangunan cukup banyak tanaman
telang yang sudah berbunga. Setelah melihat menunya ternyata ada menu Teh
Telang yang ditulis dalam menu adalah Teh Kalibiru karena Wisata Kalibiru
merupakan wisata yang membuat wisatawan memandang daerah Kulonprogo. Walau
angin seringkali berhembus, udara siang itu cukup panas, memesan Es Teh Telang
sepertinya menjadi pilihan tepat, bersama dengan makanan ringan berupa mendoan,
Pisang Goreng dan geblek yang merupakan makanan khas Kulonprogo.
|
Menu Kopi Ampirono yang kami Pesan |
|
Teh Kalibiru atau Teh Telang. Segerkan hehe |
Seperti biasa, anno pasti nyobain
kopi, jadi nanti bisa cicip rasa kopi racikan Kopi Ampirono. Saya memesan Teh Kalibiru/Teh
Telang. Setelah hidangan keluar, Teh Kalibirunya berwarna ungu, kukira bakal
berwarna biru. Ternyata warna teh Kalibiru, saat bunga telang diseduh berwarna
biru namun setelah diberi sari perasan lemon, warna teh berubah berwarna ungu
sesuai warna bunga telang. Sambil menyeruput segernya Teh Telang, saya tertarik
dengan makanan Geblek yang merupakan makanan khas Kulonprogo. Rasanya sekilas
seperti Gorengan Cireng karena bahan dasar yang digunakan sama. Jika dahulu
memakan Geblek yang dibeli di Pasar Kenteng adalah dicocol dengan saus sambal,
jika di Kopi Ampirono, Geblek tersebut dicocol dengan saus kecap racikan.
|
Geblek, Makanan Khas Kulonprogo |
|
Hidangan sederhana warung Ampirono |
Makan makanan ringan seperti
mendoan, pisang dan geblek memang tidak mengenyangkan, namun tak perlu
khawatir. Disini ada menu makan prasmanan berupa makanan khas desa berupa Sego
Megono dan makanan khas desa komplit dengan lauk-pauk berupa telur dan lain-lainnya. Waktu itu karena berencana makan
ditempat lain jadi kami hanya makan makanan ringan saja di Kopi Ampirono
sekaligus melepas dahaga kepanasan. Ada yang disayangkan saat datang kesini
adalah sawahnya yang habis dipanen sehingga tidak bisa menyaksikan pemandangan
hijau persawahan di sekitar Kopi Ampirono.
|
Pemandangan di Kopi Ampirono |
Ya Allah pas baca ini pas lagi belom sarapan dan laper2nya 😅 itu geblek rasanya gurih gitu ya, tetel bukan sih kalo bahasaku? Atau semacem uli kalo di Jabar? Sejuk bgt makan2 tradisional sambil lihat sawah 😍
BalasHapusDaerah sini sekarang mulai paham dengan konsep warung model beginian, mas. Kalau mau lebih asyik, bisa buka jam 7, biar pesepeda asyik ahhaah
BalasHapushaha tapi nanti sawahnya berkurang dong. perlu penataan dulu mana area sawah, mana area warung, biar ga merusak indahnya pemandangan disana..
HapusYa ampun, geblek sama kopi tubruk itu enak banget mas, apalagi gebleknya masih empuk anget-anget. Bedanya dengan cireng, geblek lebih tebal dan lebih plain.
BalasHapusPenasaran juga sama Teh Telang, sperti apa rasanya.
Jadi ada 2 bangunan ya? Satu bangunan joglo untuk pengunjung, satu lagi bangunan industrial semi permanen untuk area bar dan dapur?
baru tau ada cemilan namanya geblek.. biasanya geblek dipake buat pleseten go-blog haha.. walau kaya cireng, tapi tetep penasaran rasanya, apalagi pake saus kecap racikan itu..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
makin banyak spot kuliner di daerah nanggulan
BalasHapustapi efek negatifnya sawahnya berkurang jadi kedai atau cafe hehhe
iyaa.. eman bgt viewnya bagus jadi malah liat bangunan2 :|
Hapus