Darling Squad dari Universitas Airlangga melakukan penanaman di Kawah Ijen |
Kalian ingatkan kabar Kawasan
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen beserta Cagar Alam (CA) Merapi Ungup-ungup
pada beberapa bulan lalu terbakar hebat cukup lama. Kalau tidak salah mulai terbakar
tanggal 20 Okteber 2019, api berasal bukan dari kawasan TWA Kawah Ijen
melainkan dari Dunung Dadapan yang berada di sebelahnya, namun karena saat
kebakaran sedan ada angin besar api cepat merambat hingga membakar TWA dan CA
Kawah Ijen hingga pada tanggal 5 November. Api membakar cukup banyak kawasan
hutan di TWA dan CA Kawah Ijen yaitu seluas 900 Hektar.
Pemandangan Area terbakar di Kawah Ijen |
Sakit sekali rasanya melihat
Kawasan Konservasi terbakar hebat, melihatnya luluh lantah pasca kebakaran
hebat terjadi. Saat kebakaran terjadi sebenarnya banyak yang peduli ingin
membantu namun masyarakat tidak diperkenankan karena khawatir malah akan
mengganggu jalannya pemadaman. Setelah api di kawasan TWA dan CA Kawah Ijen padam,
Bakti Lingkungan Djarum Foundation bekerja sama dengan BKSDA Jawa Timur melalui
Gerakan Siap Sadar Lingkungan (#SiapDarling). Gerakan Siap Darling ini mengajak
Generasi Milenial untuk kembali menghijaukan kawasan konservasi Kawah Ijen, sehingga
mereka bukan hanya sekedar peduli, namun juga terlibat dalam aksi nyata
mengembalikan ekosistem hutan di kawasan konservasi Kawah Ijen.
Para Darling Squad Berkumpul untuk Aksi Siap Darling |
Pada acara Aksi Sadar Lingkungan
dengan menanam bibit pohon di Kawasan Taman Wisata Kawah Ijen, diikuti oleh 257
Mahasiswa yang berasal dari 27 Universitas di Indonesia seperti Universitas
Airlangga Banyuwangi, Politeknik Negeri Banyuwangi, Institut Teknologi Sepoloh
Nopember, dan lain-lainnya. Para mahasiswa dari Universitas tersebut hadir
untuk menanam bibit pohon Cemara Gunung (Casuarina
junghuniana) dengan luas area penanaman sebesar 1,1 Hektar. Dari luasan 1,1
Hektar tersebut dibagi 3 zona tergantung jenis topografi kemiringan area
penanaman, Datar, agak curam, curam.
pengambilan bibit cemara gunung |
Kenapa menanam Cemara Gunung di TWA Kawah Ijen.
Bibit pohon Cemara Gunung dipilih
karena merupakan jenis asli yang tumbuh dan endemik di kawasan Taman Wisata Kawah
Ijen. Selain itu, Cemara Gunung merupakan pohon jenis pioneer dan jenis yang
cepat tumbuh sehingga sangat berguna untuk pemulihan ekosistem di kawasan Taman
Wisata Alam Kawah Ijen.
Darling Squad sebutan dari para mahasiswa
peserta Aksi Penanaman SiapDarling dibekali dahulu materi teknik menanam yang
baik bibit cemara gunung agar persentase tumbuhnya tinggi dan setelahnya mereka
berkumpul mengambil bibit dan berangkat ke area penanaman masing-masing yang
sudah dibagi saat briefing. Darling Squad terlihat semangat dan antusias sekali
dalam berjalan ke lokasi, dan melakukan aksi penanaman. Mereka saling memberi
intruksi dan saling melengkapi jika ada darling squad lain yang butuh bantuan
dalam penanaman. Hasilnya penanaman seluas 1,1 Hektar selesai dengan jumlah
bibit pohon cemara gunung yang ditanam sebanyak 500 batang pohon.
menanam di antara pohon-pohon yang mati terbakar dan rubuh |
Mengitup dari perkataan bapak FX
Supanji, Vice President Director Djarum Foundation, Siap Darling ini program
pelestarian lingkungan yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation
yang senantiasa mengajak generasi milenial bergerak sama-sama untuk peduli lingkungan
dan terlibat langsung. Tujuan tersebut sekaligus pasti menumbuhkan rasa cinta lingkungan
dan bangga memiliki. Jangka panjangnya program ini sebagai langkah kecil menuju
terciptanya ekosistem lingkungan yang seimbang.
Setelah selesai melakukan
kegiatan aksi SiapDarling Penanaman di Taman Wisata Kawah Ijen, Darling Squad dapat
tambahan ilmu di Acara Talk Show, menghadiri lokasi stand pelatihan menanam
tanaman hias dimana di stand tersebut diajarkan komposisi media tanah yang baik
untuk bibit tanaman dan bibit tanaman dapat dibawa pulang. Sebagai penutup
acara Aksi Siap Darling di Taman Wisata Kawah Ijen, ada pentas musik yang dibawakan
oleh Barasuara. Barasuara ini bisa dibilang merupakan Band Indie yang
keberadaanya sangat disukai oleh kalangan generasi milenial.
Pasti seru banget tuh acaranya, apalagi dapat tambahan ilmu dan ada pentas musik juga.
BalasHapusBicara penghijaun, saya jadi keinget beberapa tahun lalu pernah ikut penanaman hutan mangrove.
Tapi sayangnya setelah pohon mangrovenya lumayan gede, malah oleh pihak pengembang yang dapat izin dari kades, diubah menjadi lahan sawit, dasar perusak hutan. -_-