Pemandangan Pantai Papuma Jember |
Tahun 2010 lalu, saya bersama
teman-teman pernah ke Papuma. Datang siang hari dan sempat main-main di Pantai
Papuma hanya 2 jam saja. Rasanya kurang sekali, apalagi Papuma itu terkenal
sebagai Pantai yang punya keindahan sore dan pagi dengan hiruk pikuk aktivitas
nelayan. Nah kemarin tahun 2019, saya bersama komunitas blogger Jember
berkesempatan untuk ke Pantai Papuma lagi dan berkesempatan menginap di
penginapan satu-satunya yang ada di pinggir Pantai Papuma yaitu Hotel Foresta
Papuma.
Kalian tau Pantai Papuma, Papuma itu sebenarnya
adalah singkatan dari Pasir Putih Malikan. Sesuai namanya pantai Papuma
memiliki pasir putih dan malikan karena ada batu yang terseret ombak bolak
balik di pesisir pantai. Kadang batu yang berbolak balik tersebut saling bertumbukan
sehingga menimbulkan bunyi yang dapat didengar. Malikan itu sendiri bisa
ditemui di pantai Papuma bagian barat.
Rute Menuju ke Pantai Papuma
Cara menuju Pantai Papuma dari
kota Jember cukup mudah loh. Dari pusat kota bisa mengarahkan kendaraan ke arah
Barat melewati Lippo Plaza Mall sampai bertemu perempatan lampu lalu lintas
Pasar Mangli. Ambil ke arah selatan melintasi Jalan Semeru melewati Kecamatan
Ambulu dan nanti akan ada petunjuk jalan menuju Pantai Papuma.
Senja Pantai Papuma
mendung kelabu |
Kami sampai sore hari, namun cuaca tidak
menunjukan tanda-tanda senjanya nanti akan bagus. Mendung kelam, bahkan gunung
yang berada di sisi baratnya Papuma berkabut seakan memancarkan aura syahdu dan
mistis secara bersamaan. Walau cuaca kurang baik, kami tetap berniat untuk naik
ke Bukit Siti Hinggil yang letaknya berada di sebelah barat pantai Papuma. Dari
bukit ini kita bisa melihat view menakjubkan pantai Papuma dengan pulau karang yang
berserakan di tengah laut. Dari atas bukit saya melihat ombak muter-muter
disekitaran Pulau Karang, mungkin karena itulah ada larangan untuk main
disekitar pulau karang karena berbahaya jika terseret pusaran ombak disana.
Bermalam di Hotel Foresta Pantai Papuma
Setelah puas menikmati senja dan sore di Bukit
Siti Hinggil Papuma, kami turun dan langsung menuju Hotel Foresta, hotel milik
Perum Perhutani yang letaknya di area wisata Pantai Papuma. Hotel
Foresta Papuma ini sebenernya sudah lama ada bahkan saat waktu saya pertama
kali kesini tahun 2010, memang kondisinya agak kurang terawat. Nah waktu saya
kesini bulan Juni lalu sudah agak berubah, bangunan-bangunan sudah mulai di
renovasi menjadi lebih fresh kembali.
suasana Penginapan Foresta di Papuma malam hari |
suasana siang hari penginapan foresta di papuma |
Fasilitas standar di semua bangunan di hotel
Foresta Papuma ini ada AC dan Televisi seharga Rp. 300.000 permalam saat
weekday dan naik menjadi Rp. 400.000 saat Weekend. Ada pula kamar yang diatas
kamar standar dengan harga permalam saat weekday seharga Rp. 400.000 dengan
fasilitasnya berupa AC, Televisi dan Kulkas serta luasan kamar yang agak luas.
Kita juga bisa nambah ekstra bed jika diperlukan.
list harga penginapan Foresta di Papuma |
Untuk makanan selama di Papuma tidak usah khawatir
ada beberapa warung yang hingga malam hari apalagi saat weekend. Salah satunya
adalah Cafe Ever Green yang berada dekat dengan hotel Foresta. Karena dekat
laun, makanan yang dijajakan adalah makanan seafood namun juga disediakan
makanan jenis lalapan seperti ayam, lele bahkan sampai Nasi Pecel dan Nasi
Rawon.
Menikmati Paginya Papuma
Sudah memulai aktivitas sebelum terbit |
Lanjut tidur agar bisa bangun agak pagi
menyaksikan aktifitas nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan yang sudah
dimulai dari tengah malam hingga pagi hari. Sedikit demi sedikit merah di
langit mulai merekah, para nelayan masih sibuk menurunkan hasil tangkapan ikan
yang cukup melimpah hari ini. Karena bumi masih terlihat gelap, penerangannya
hanya menggunakan lampu tempel. Dari kapal diangkut menggunakan ember,dari
ember dimuat ke dalam mobil para pengepul ikan yang siap mendistribusikan ikan
ke pasar di daerah jember dan sekitarnya.
Hasil tangkapan Nelayan Tradisional di Papuma |
Matahari terbit di Papuma, Jember |
Entah berapa banyak ikan yang dipanen hari ini,
puluhan ember putih terisi penuh oleh ikan langsung kosong kembali, namun
muatan ikan didalam perahu masih banyak. Langit mulai cerah. Mulai terlihat
jelas bahwa banyak sekali Perahu Nelayan Jember yang penuh warna parkir di
tepian Pantai Papuma. Saya naik ke atas bukit sebelah timur untuk melihat
pemandangan view papuma dari ketinggian. Dari sini juga terlihat kapal-kapal
nelayan berbaris rapi.
pemandangan pantai Papuma dari ketinggian |
Setelah matahari agak tinggi saya kembali ke
hotel Foresta Jember untuk sarapan pagi dan siap-siap melihat acara budaya
tahunan di Pantai Watu Ulo. Dengan menginap di Hotel Foresta Papuma ini kita
jadi tidak perlu terburu-buru pulang kembali ke kota Jember setelah senja atau
berangkat sebelum subuh agar bisa menikmati sunrise di Pantai Papuma.
Banyak juga ember yang untuk nelayan ahhahaha.
BalasHapusBiasanya sudah ada orang yang mengepul ikannya kalau begini
iya, udah siap angkut semua itu ikannya wahahaha
HapusEalah Lippo Plaza Mall sdah masuk Jember!
BalasHapusAsyik ya menginap di hotel tepi pantai. Pagi-pagi bisa memulai hari dengan terbitnya matahari. Ternyata kalau dari ketinggian dengan kondisi banyak kapal seperti itu, Pantai Papuma ini seperti Pulau Padar versi lebih bersahaja.
iya, kalau butuh mall terdekat dari Banyuwangi jd ke Jember aja :D
Hapushehe kayaknya aku harus cobaa ke Pulau Padar biar tau kayak apa rupa aslinya kalau dilihat dari sisi foto sih bagus bgt
Kak nomor telpon yg ada di gambar tarif kamar bisa dishare yg lebih jelas kah?
HapusKemarin baru aja dari Papuma dan sama juga nggak dapet senja yang cantik. :(
BalasHapusKak, di tabel tarif kamar itu ada nomor pengelolanya ya?
BalasHapusBisa dituliskan yg lebih jelas kah? Mau tanya kalau mau reservasi jauh2 hari sebelum kesana.
kalau di website ada nomor Whatapp ini 0856-4921-6626 mungkin bisa coba dikontak
BalasHapus