Kuliner Blusukan di Banyuwangi |
Rujak Soto
merupakan salah satu makanan khas daerah Banyuwangi. Rojak Soto Bu Sum ini
merupakan tempat favorit saya menyantap Rujak Soto. Letaknya masih di Kota
Banyuwangi, tepatnya di Jalan DI. Panjaitan No. 24, Kampung Mandar atau lebih
tepatnya di sebrang Les Bahasa Inggris ELC. Tempatnya sederhana, dipinggir
jalan dengan bangku dan meja yang terbatas namun jangan khawatir soal rasa
rujak soto ini memang enak, sehingga setiap kali datang kesini pasti ramai
pembeli apalagi jika datang saat jam makan siang atau pulang kerja antrian
tempat ini lumayan ramai. Untuk menjaga cita rasa kuliner yang disajikan, Bu
Sum meracik makanannya satu persatu porsi tidak sekalian banyak porsi. Bu Sum
juga menjual jenis Rujak lainnya seperti rujak buah, rujak petis dan rujak
Cemplung. Biasanya sambil menunggu antrian Rujak Soto Bu Sum, bisa menyantap
salah satu kuliner khas Banyuwangi lainnya yaitu Tahu Walik yang dijajakan di
sebelah warung Rujak Soto Bu Sum.
2. Darplok Mbak En
Darplok
singkatan dari Dadar Ceplok. Sesuai namanya, kuliner ini berbahan dasar telur
yang didadar terlebih dahulu lalu ada telur kembali yang diceplok diatasnya.
Ketika sudah matang darplok ini disajikan dengan sambal petis pedas. Darplok
Mba En terletak di belakang Masjid Rogojampi yang masuknya hanya muat satu
motor saja. Mba En membuka warungnya di dalam lorong jalan di depan rumahnya
sejak tahun 1996. Dan saat ini Mba En masih berjualan namun menunya darploknya
sudah berubah lebih variatif. Buka jam 12.00 namun di depan rumahnya sudah
banyak orang yang menunggu, jadi untuk dapat mencicipi citarasa darplok Mbak En
kita harus sabar menanti. Sambil menanti Mbak En sering kali mengajak
pembelinya berbicara bercerita sana sini
dan tak terasa Darplok pesananmu sudah jadi. Harga Darplok mulai Rp
8.000.
Ayam Pedas juga
salah satu kuliner khas Banyuwangi yang mudah ditemukan di daerah selatan
Banyuwangi. Ayam Pedas Mbah Ribut salah
satunya yang terkenal terutama di Kecamatan Tegaldlimo. Warungnya terletak di ruas
jalan utama menuju TN Alas Purwo atau
tepatnya di Kedungasri, Kecamatan
Tegaldlimo. Warungnya cukup sederhana, di pinggir perladangan sehingga tidak
aneh jika makan disini bertemu dengan petani yang sarapan sebelum ke ladang
atau membungkusnya untuk makan siang. Ayam pedas biasanya disajikan bersama
Nasi Pecel, atau kalian bisa meminta tidak usah pakai pecel. Biasanya buka
mulai jam 7 pagi sampai sore hari.
Desa Blimbingsari selain terkenal dengan Bandara “Green Airport” Banyuwangi
dan Pantainya juga terkenal dengan kuliner khas ikan bakarnya. Setelah melewati bandara banyuwangi ke arah
pantai, kalian akan memasuki desa Blimbingsari yang di kanan-kirinya
terdapat orang yang menjual Ikan Bakar
ini. Tampilan ikan bakarnya menarik dan tidak biasa, karena ikan dicapit oleh
bambu lalu diujung bambunya ditutup dengan pelepah pisang. Ikannya pun tidak
hanya dibakar, tapi dibumbui oleh racikan bumbu penuh dengan sambal. Melewati
jalan desa ini saja bau ikan bakarnya cukup menggoda selera, apalagi berhenti
menyobanya langsung. Harga Ikan Bakarnya tergantung ukurannya mulai Rp.13.000
bahkan ada yang Rp. 26.000 (harga Maret 2018).
Warung ini letaknya di Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi yang saya hampiri pertama kali saat turun
kembali ke Kota Banyuwangi dari Kawah Ijen. Sajian Ayam Kesrut beda dengan yang
lain, karena di warung Kanggo Riko ini disajikan satu paket makanan seperti
nasi, ayam goreng, tempe goreng dan ayam kesrut. Sajian itu menurutku adalah paket
kenyang apalagi dalam kondisi lapar habis turun dari kawah ijen. Kuah ayam
kesrutnya juga rasanya enak, seger dan pedesnya pas. Warung ini belum buka saja kadang udah ada
yang antri, jadi harap bersabar sambil menunggu antrian dan hidangannya datang.
Untuk menikmati satu porsi hidangan Ayam
Kesrut disini kalian tinggal mengeluarkan uang sebesar Rp. 25.000 saja.
Warung yang sederhana, terletak dijalan menuju arah ke Desa Kenjo dari Glagah
(SMPN 2 Glagah). Warung ini hanya menyajikan Nasi Tempong Wader. Hidangan
wadernya hanya dua jenis, wader digoreng tepung atau digoreng biasa. Datang
memesan, wadernya baru dimasak, sehingga kita bisa menikmati hidangan wader
saat panas-panasnya. Walaupun di pinggir jalan, jalannya tidak terlalu ramai,
sehingga suasana warung tetap tenang dan bersih dari polusi asap kendaraan.
Bagi penggemar kuliner pedas, kalian harus mampir ke Ayam Pedas Rantinem
ini di Genteng, tepatnya di samping terminal
lama Kota Genteng atau Belakang Kantor Pos Genteng. Warungnya buka jam 4 Sore
hingga habis. Jika kalian malas mengantri, datanglah jam 4 sore saat baru buka,
jika datang saat jam makan malam kadang antrian cukup panjang dan kehabisan.
Bagi yang tidak suka pedas, kuah dari ayam pedasnya bisa dicampur kuah lainnya
sehingga rasa pedas berkurang.
Terletak sebelum Pasar Sumberayu, Muncar atau tepatnya di Dusun Sumberayu,
Desa Sumberberas, Muncar. Warung ini buka pagi hari sekitar jam 6 pagi hingga
jam 3 sore. Warungnya ini cukup ramai dikunjungi apalagi jam-jam makan, bahkan
dihari libur, parkiran cukup ramai oleh mobil. Bumbu pecelnya pedes, namun
pedesnya masih bisa ditoleransi. Satu porsi Pecel sudah dapat lauk tempe namun
jika ingin tambahan lauk,pilihannya hanya telur dan gorengan seperti tahu dan
bakwan. Menurut saya yang tidak biasa adalah peyeknya yang agak besar, menutupi
seluruh isi piring. Makanya banyak orang yang menyebutnya Nasi Pecel Peyek
Ombo. Jika warung ini sudah tutup, Nasi Pecel Mbok Sarti ini buka kembali di
pinggir jalan raya Sumberayu.
9. Rujak Soto Ayam Mbok Siyam, Kemiren
9. Rujak Soto Ayam Mbok Siyam, Kemiren
Rujak Soto Ayam Mbok Sarti |
Rujak Soto dengan Jeroan atau Daging sudah biasa. Rujak Soto yang disajikan
oleh Mbok Siyam ini tidak biasa karena menyajikan rujak soto dengan ayam.
Warung Rujak Soto Mbok Siyam berada di Desa Kemiren tepatnya masuk di gang
kecil di sebelah Masjid Jami Kemiren, ibunya berjualan di depan rumahnya.
Warung buka jam 10 pagi dan biasanya menjelang jam makan siang dan sore hari
warungnya agak ramai. Mbok Siyam merajik bumbu rujak sotonya satu persatu
pelanggan demi menjaga cita rasa rujak sotonya. Biasanya Rujak Soto lain
langsung menyajikan kuah sotonya langsung dicampur dengan rujak, mbok Siyam
menyajikannya dengan terpisah dan didalam kuah soto dalam mangkuk sudah
tersedia ayam. Harganya cukup mengejutkan, satu porsi rujak soto ayam mbok
siyam ternyata dihargai sebesar Rp. 8000 saja.
Letak warung ini istimewa menurut saya, berada di tengah kebun yang cukup
asri dan terdapat aliran sungai kecil yang berasal dari sumber air di dalam
kebun tersebut. Warung ini hanya menyajikan kuliner Nasi Tempong dengan lauk
seperti wader, ayam, pelasan ikan, dan telur dadar. Namun jika musim durian
tiba, warung ini juga menjajakan Durian yang berasal dari kebun-kebun sekitar
warung ini. Saya senang datang kesini untuk sekalian mandi pagi di sumber
airnya, di dekat sumber airnya dibuat kolam renang yang airnya jernih dan
dingin. Rasanya mandi disana, beban dan pikiran ruwet hilang hanyut dibawa
aliran sungai.
11. Bebek Galak, Glenmore
Bebek Galak Glenmore |
Lokasinya di pinggir jalan raya, dekat pertigaan Glenmore
arah Waduk Sidodadi atau Dusun Kakao. Sesuai namanya Bebek ini galak dalam
artian galak pedesnya. Penyajiannya bebek dibakar terlebih dahulu lalu dibumbui
dengan bumbu cabai mentah diseluruh potongan bebeknya. Soal kepedasannya jangan
tanya. Lebih baik jika kalian sedang sakit Sariawan tunda dulu makan bebek
galak ini dan bisa memilih menu lainnya yaitu Ayam Goreng.
11. Warung Geseng Wijenan, Bu Tin
Geseng Mentok, Kuliner khas yang hanya ada di Banyuwangi |
Waduh enak2 deh. Tapi ga ada satupun dari list ni yg pernah Saya coba huhuhhu
BalasHapusMonggo-monggo yang pengen kulineran di Banyuwangi bisa lihat ke sini hahahahhaha.
BalasHapusKayaknya kudu ke Banyuwangi mas :-D
Coba ikan bakar lesehan mas abi genteng mas, selatan lap. Maroon, depan lap tenis pertanian. Dijamin kembali lagi..
BalasHapusCateettt.. Semoga kapan-kapan bisa maen ke Banyuwangi
BalasHapusRujak soto Banyuwangi itu enak banget. Begitu pun ayam pedasnya, suka. Dua jenis makanan yang tetap terkenang sampai sekarang saat aku ke Banyuwangi
BalasHapusKayaknya yang paling mantap dari beberapa jenis kuliner di atas pasti nasi tempong kebun Pak Likin karena makannya di pinggir sungai kecil. Suasananya mendukung makan sedap. :D
BalasHapusTandain. Insya Allah jika menjejak kaki ke Banyuwangi, bisa nyobain sendiri. BTW, makanannya kok dominan sambal, ya? Pedes ga tuuuh...
BalasHapusMantap jiwaaa ini makanannya bikin makin pengen ke Banyuwangi, penasaran nasi tempong, ikan bakar, semuaa..
BalasHapusNamanya anah2 dan 80% belum aku kenal, kayak Rujak Soto, aku gagal membayangkan rasanya. Tapi aku ngiler liat ikan bakar Blimbingsari, kebayang segar ikannya dan pedas bumbunya (soalnya merah). Oh ya kalau ikan Wader aku favorit banget terutama yang pernah aku cicipi di Trowulan, mungkin karena masih segar, digoreng kering dan sambalnya mantaps. ngileeeeer
BalasHapusBelum pernah ke Banyuwangi, jadi pengen kesini jadinya :)
BalasHapusDari daftar tempat makan yg kamu tulis, saya jatuh cinta sama Darplok. Denger namanya aja saya langsung ketawa. Ahahaha
BalasHapusPatut di bookmark nih postingannya.
Thanks for sharing ya om
Kuliner Banyuwangi unik2 banget dan harganya pun sangat terjangkau ya, Mas. Uh nyesal aku lihat foto makanan jam2 rawan laper..
BalasHapusBaca artikel ini saat belum sarapan itu mantap banget, pikiran melayang-layang ke rujak soto yang segar atau darplok yang namanya aja udah bikin ngakak. Oke saya harus ke sana
BalasHapusdari sekian banyak list di atas, cuman beberapa aja yang sudah dan malah bisa dibilang cukup sering. lahh kalo tiap minggu ke bwi ya paling itu itulagi
BalasHapusAda yg kurang, warung di kedunggebang Tegaldlimo barat pasar kedunggebang 50 meter warung mak'e solati selatan jalan , banyak bule juga yg ksana. Penjualx pinter bahasa Inggris , jepang. Berdiri tahun 1990. Mantep pokokx
BalasHapus