Sudah lewat 3 bulan musim durian
di Banyuwangi tak kunjung usai, bulan Maret 2018 sepertinya menjadi
puncak-puncaknya Durian hingga satu durian bisa dibeli dengan harga murah Rp.
10.000 hingga Rp. 25.000, harga tergantung juga dengan jenis duriannya. Di
Banyuwangi ada beberapa jenis Durian dan yang terkenal adalah Durian Merah yang
harganya bisa mencapai Rp.200.000 bahkan lebih. Durian merah biasanya mudah
ditemukan di daerah Songgon jika musim berbuah tiba. Di Songgon terdapat tempat dimana orang-orang mencari Durian
Merah maupun Durian Varietas lainnya dan bisa memakannya di tengah kebun durian dan Sumber Air yang Jernih. Masyarakat setempat menyebutnya Sumber Air Seladaan.
Sumber Air Seladaan terletak di
Desa Pakis, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Disana terdapat hutan masyarakat yang
ditumbuhi oleh banyak sekali pohon durian, sehingga daerah tersebut sering
disebut dengan Kampung Durian. Pada satu kebun milik pak Likin terdapat sumber
air dari bawah tanah yang tidak pernah kering dan terus mengalir. disekitar
alirannya ditumbuhi oleh tumbuhan Selada Air. Karena ditumbuhi selada air maka
tempat tersebut terkenal juga dengan Seladaan. Aliran sungai tersebut digunakan
warga setempat untuk mandi bahkan oleh anak-anak juga digunakan untuk bermain
air.
gang masuk ke sumber air Seladaan dan Kampung Durian |
Rute Menuju Sumber Air
Seladaan Dan Kampung Durian
Untuk menuju Kampung Durian dan
Sumber Air Seladaan dari kota Banyuwangi cukup muda, kalian tinggal mengarahkan kendaraan menuju
Kota Rogojampi-Pertigaan Kantor Pos Rogojampi ambil ke kanan (arah barat) –
Ikuti jalan tersebut melewati Rel Kereta Api – Pertigaan menuju Singojuruh – Jika
sudah melewati Masjid Fadlillah akan ada
gapura masuk menuju Kampung Durian dan Sumber Air Seladaan yang berada
disebelah makam. Jika kalian menaiki mobil kalian bisa memarkirkan mobil kalian
di pinggir jalan, namun jika bawa motor bisa dibawa masuk ke dalam dan
memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan.
Pertama memasuki tempat ini saya
terkesan sekali, air yang mengalir di saluran irigasi sawah dan sungai kecilnya
jernih sekali, sampai-sampai selada air tumbuh. Hutan masyarakatnya rimbun
sekali, jika dilihat dilebih rinci bisa terlihat banyak pohon duren yang sudah
besar-besar dan berbuah sepanjang tahun. Saya masuk ke Kebun Pak Likin, di
kebun tersebutlah terdapat sumber Air Seladaan. Sumber Air Seladaan ternyata
berasal dari air bawah tanah, dan sekitarnya terdapat semak belukar sehingga
sumber airnya pun sangat terjaga. Di tengah kebun durian pak likin, terdapat
Gubuk yang terbuat dari bambu dan sebuah kolam yang airnya berasal dari sumber
air seladaan tersebut.
kolam renang dan gazebo untuk makan |
Awalnya kebun pak likin hanya
kebun biasa saja pada umumnya, namun tahun demi tahun banyak yang mencari
durian di kebunnya, Pak Likin membuat Gubuk tersebut agar pembeli duren bisa
memakan duren di bawah pohonnya atau di tengah kebun durian yang udaranya cukup
sejuk. Kolam tersebut awalnya adalah petak Seladaan, namun karena lokasinya
dekat sumber air dan airnya cukup dingin, pertumbuhan seladaan pak Likin tidak
baik dan akhirnya diubah menjadi kolam renang yang dalamnya kira-kira 1
meter-1,25 meter. Kedalaman kolam tersebut cocok sekali buat berenang apalagi
yang tidak bisa renang dan hanya suka main air seperti saya.
pak Likin menjajakan Durennya |
makan durian asik di pinggir sungai |
Nasi Tempong Wader |
anak-anak bermain air |
menangkap ikan |
Setelah kenyang saya pamit kepada
pemilik kebun. Di sungai kecil yang berada di luar kebun ternyata juga cukup ramai.
Anak-anak kecil sedang riang bermain air dialirannya, beberapa sedang bermain
bola air, beberapa ada yang sedang mencari ikan sungai yang bersembunyi dibalik
tumbuhan selada air. Ingin rasanya bermain air kembali namun waktu sudah siang
dan saya harus bergegas kembali pulang ke Kota Banyuwangi.
ya ampuuun mupeng beratt iniii pengen ke Banyuwangiii... di sini mihil banget duren..
BalasHapusAsyikkk tenan kalau ini mas. Lihat foto paling atas sendirian main air itu kok pengen jeguran.
BalasHapusAku gak kuat kalau ada orang bahas durian trus majang fotonya, cakep pula. Bawaannya pengen borong durian abis ini. :))
BalasHapusSaya bukan pecinta Durian tapi penasaran aja mau lihat durian merah itu seperti apa sih.
BalasHapusWaktu ke Banyuwangi tahun lalu belum musim Durian makanya tidak bisa berjumpa dengan durian merah.
Tempatnya asyik banget, bisa jadi rekomendasi buat temen-temenku pecinta Durian :)
Makan durian di tepi sungai gitu.
BalasHapusNikmat banget tuh.
Durian merah ternyata mahal juga ya mas. Sampe 200 ribu lebih gitu.
Ya ampuuuuuun, aku pgn cobain durian merahnya, juga pengen berenang di kolamnyaaaaaa.. . Bagus banget ih. . Udah kebayang makan durian, makan nasi dengan wader dan berendam di kolam, bisa ga mau pulang itu anak2ku juga :p
BalasHapusDulu di dekat sekolah SMA juga ada kolam alami yang ditumbuhi selada air, beniiiing banget. Kayaknya akar-akarnya itu juga berfungsi sebagai penyaring kali ya. Btw ini buat ciblon enak banget deh.
BalasHapusEnaak nih abis main air makan durian .belum nyicipin durian merah euy . Harus pas musim banget .ya
BalasHapusKesel liat poto durennya. Keseeelll.
BalasHapus