Seakan kembali mengingat Dongeng dari buku dongeng bergambar yang
diceritakan Ibu dulu, tentang seorang gadis yang tinggal di dekat hutan, Gadis
Berkerudung Merah.
Entah kenapa memasuki Hutan ini
di keadaan langit mendung sehabis hujan menjebak saya dalam imajinasi kisah
dongeng Gadis Berkerudung Merah. Desa dipinggir hutan, hutan dengan pohon-pohon
tinggi lurus seragam. Pada batangnya merambat tumbuhan asing seolah-olah
berlomba-lomba mencapai puncak. Nuansa sehabis hujan, langit masih kelabu,
kabut tipis mulai turun, di jalan lurus menuju hutan lebih dalam seorang gadis
berkerudung merah melintas tiba-tiba. Nuansa dan Semesta Mendukung.
Landmark Hutan Sumber Manis |
landmark selfie hutan sumber manis |
Hutan tersebut bernama Sumber
Manis, hutan yang difungsikan sebagai Wanawisata dan Bumi Perkemahan. Hutan
Bumi Perkemahan (Buper) Sumber Manis ini juga sempat di sebut Hutan Pinus Suko
karena terdapat pohon pinus (hanya sedikit) dan letaknya di Lingkungan Suko,
Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Bukan tempat wisata yang
populer, namun menurut saya hutan ini sangat eksotis karena mempunyai unsur
unik berupa pohon sama seperti Djawatan Benculuk dengan pohon Trembesi yang
membawa imajinasi kita kepada film Lord Of The Ring. Namun Hutan Buper Sumber
Manis eksotis dengan pohon dari jenis Mahoni yang tumbuh tinggi dan rimbun.
Rute Menuju Hutan Bumi Perkemahan Sumber Manis
Menuju ke Hutan Buper Sumber
Manis ini tidak bisa mengandalkan angkutan umum kecuali kita menyewa jasa
mereka. Dari Kota Banyuwangi –
Menyelusuri Jalan Brawijaya – Jalan Gajah Mada – Jalan Raden Wijaya melewati
Rel Kereta Api dan sampai di Perempatan Kalipuro ambil Lurus ke jalan Joyoboyo
hingga bertemu pertigaan Lapangan Bola Kalipuro (ada tulisan perkebunan Kali
Klatak) ambil Kiri – lurus saja hingga ketemu tugu perempatan Desa Gombengsari
ambil kanan lalu ikuti hingga menemukan tugu tengah jalan lagi lalu ambil kiri,
kemudian lurus saja sampai mentok di hutan Buper Sumber Manis. Untuk memasuki
Buper Sumber Manis kita hanya membayar parkir kendaraan Rp.2000 untuk motor,
Rp.5000 untuk Mobil.
Eksotis, saya tertegun melihat
pemandangan hutan seragam yang menawan. Tumbuhan merambat pada batang pohon mahoni,
seakan berlomba-lomba sampai ke puncak. Terlihat hampir semua pohon mengalami
seperti itu. Pemandangan eksotis lainnya adalah jalan menuju ke dalam hutan
yang lurus, dengan kanan kiri dengan pohon yang sama membentuk suatu preskpetif
untuk menurut pandangan mata. Sehabis
hujan, aroma Petricournya kuat sekali, tanah masih terlihat agak basah, langit
agak mendung dan kabut tipis mulai menyeruak masuk ke hutan. Dalam keadaan
hutan yang sunyi, seorang teman, sebut saja gadis berkerudung merah datang ke
tengah-tengah jalan tersebut menoleh ke segala arah secara perlahan seakan
tersesat. Kadang berdiam diri melihat layar ponselnya, mengambil sebuah “snapgram”
dan beberapa foto.
“Coba lihat ke arah jalan menuju
ke dalam hutan” Teriak Saya dari Jauh.
Saya mengambil beberapa foto dan
memperlihatkannya. Saya bercerita bahwa
foto ini mengingatkan pada sebuah dongeng kisah gadis kerudung merah yang masuk
ke dalam hutan untuk menjenguk neneknya . Yah tidak ada Serigala yang menyamar
menjadi neneknya melainkan menyamar jadi tukang foto.
warung-warung sederhana warga setempat |
Disini ada kopi hitam racikan sendiri |
kursi-kursi untuk bersantai |
Hutan Buper Sumber Manis ini terdapat warung-warung sederhana dengan bangku-bangku beratapkan rimbunan tajuk pohon Mahoni tersebut. Namanya warung sederhana, menyediakan menu sederhana seperti Kopi Gunting berbagai merek dan Kopi racikan mereka sendiri karena di sekitar Hutan Buper Sumbermanis ini terdapat perkebunan Kopi yang cukup luas.
spot foto2 yang asik |
Hutan Bumi Perkemahan Sumber
Manis dengan nuansa khas Dongeng ini tidak kalah dengan nuansa Lord Of The Ring
di Djawatan Benculuk. Saya menyukai datang setelah hujan karena cuacanya lebih
sejuk dan kabut kabut tipis kadang menyeruak masuk ke dalam hutan. Syahdu Alam
menambah nikmatnya seruputan kopi yang kita pesan di warung sederhana milik
warga sekitar. Hutan Buper
Sumber Manis, Tempat yang cocok untuk santai sejenak sendirian, bersama teman
dan bersama keluarga.
narsis dulu lah :D |
Aku juga pernah denger dongeng si kerudung merah :)
BalasHapusTapi ini mas Alan didampingi si gadis kerudung merah beneran hehehe
Jalan menuju hutan dengan daun2 kering apik bingits
Kok aku malah kepikiran foto naik sepeda di sana ya buahahhahahah. Apik mas, teduh banget
BalasHapusWah, pohonnya tinggi-tinggi, jadi kesannya makin misterius. Cocok banget buat ambil foto dengan nuansa misterius--sebagaimana yang sudah dieksekusi dengan sangat baik di sini. Saya juga sangat senang karena sepanjang yang saya lihat di gambar-gambar pada tulisan ini, tidak ada sampah yang tampak. Lingkungannya terlihat sangat bersih. Daun-daun yang terserak alami justru menjadi latar bagi gambar yang makin cantik. Mudah-mudahan bisa kemari, hehe...
BalasHapusHutan Buper Sumber Manis tempat yang bagus ya. pohon-pohon membuat tampak indah. Apalagi ada warung-warungnya, saya kalau jalan-jalan enggak ada warung itu rasanya... Takut kelaparan tapi malas bawa makanan.
BalasHapuswahh hayy kerudung merah
BalasHapusAdem banget ya hutan-hutannya.
BalasHapusHalo mas. Menyenangkan sekali bisa berkunjung ke hutan yang indah seperti itu. Segala penat lepas ya mas :)
BalasHapusWaduh adem banget ini. Semoga selalu terjaga kebersihan dan kelestariannya. Para wisatawan harus sadar diri, mesti jaga kebersihan dimanapun berada. Nanti kalau ke BWI lagi mampir ah
BalasHapuscie, siapa tuh Lan akhirnya si gadis berkerudung merah yang ketemu serigala, eh tukang poto :p kayaknya me time sambil gelantungan pake hammock dgn sajian warung sederhana itu asik juga yakk
BalasHapuskerudung merah jangan sampai lepas :)
BalasHapusKerudung merah, syantiiik..syahdu banget kak hutannya..
BalasHapusApiiiik bingiiit..akk mauu..
BalasHapusjadi, siapakah gadis berkerudung merah itu?? uhuk.. *salahfokus*
BalasHapusBtw, tempatnya asik yaa.. suka deh lihat pepohonan tinggi tinggi seperti itu
*yang ini fokusnya benar*
Maksudnya nuansa dan semesta mendukung di situ apa om? Kok pikiran saya kemana-mana ya. Ahahaha
BalasHapusJudulnya mengingatkan pada cerita Hans Christian Andersen, gadis berbaju merah. Kalau hutan dengan gadis berkerudung merah, hutan tak sekedar hutan ya, tapi cantik untuk foto-foto Instagram :-)
BalasHapusPenampakan Hutannya kok romantis banget?
BalasHapusAdem banget nih suasananya, apik buat foto-foto ya pastinya :)
BalasHapusMudah-mudahan aja nanti kali tempatnya udah hits wisatawan yang dateng bs jaga kebersihan tempat wisata ini.. Biar cakep terus pemandangannya seperti yg di foto ini..
kayanya emang pas banget kalo datengnya habis hujan ya. suasananya jadi lebih dramatis gitu yaaa hehe
BalasHapusIh keren ya pohon-pohonnya. Kaya di pilem-pilem gitu.
BalasHapusHutam berkerudung manis..
BalasHapusSekayak cocok untuk dijadikan judul film horor ya, mba.. Hehehe
Tukang fotonya menjelma jadi serigala ga setelah ketemu gadis kerudung merah? :))
BalasHapusNgeliat foto-fotonya aku jadi pengen masuk hutan nih. Teduh banget. Lalu ingat sekarang Senin. Aaargh.
Hutan pinusnya cakep, dan kesannya misterius. Langsung kebayang buat bikin foto ala-ala di situ deh...
BalasHapusauranya magis ya, mas. bagai terhempas ke dalam kisah-kisah fantasi lord of the ring, atau harry potter, atau twilight. dan menyeruput secangkir kopi hitam panas di tepi sejuknya hutan itu, nikmatnya tiada tara...
BalasHapuskenalkan, aku edward cullen. #eh
jadi semakin bingung susun itinerary nya :))
BalasHapus