Kawasan Konservasi Mangrove Panorama Kilikili |
Teluk Pangpang
menyimpan sejuta pesona. Tumbuh lebat barisan vegetasi mangrove yang membentuk
hutan sepanjang cekungan teluk mulai dari sisi timur setelah pelabuhan muncar
mengikuti garis lekungan teluk Pangpang. Keberadaan hutan mangrove terjaga
hingga saat ini karena ada kelompok masyarakat yang peduli. Setelah melihat Hutan Mangrove Kawang denganJembatan Anti Galaunya, kali ini saya ingin melihat Hutan Mangrove yang ada
didekatnya yaitu Hutan Mangrove Panorama Kili-Kili.
Hutan Mangrove
Panorama Kili-kili terletak di dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan
Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Awalnya tempat ini adalah lokasi yang dipilih
untuk lokasi penanaman pohon mangrove untuk konservasi, namun seiring
berjalannya waktu tempat ini membangun jembatan mangrove trail dengan
shelter-shelter di dalamnya sebagai wahana untuk memberikan edukasi dan
menikmati hutan mangrove.
ikuti saja papan petunjuk jalannya nanti akan sampai sini :) |
Perjalanan dari
kota Banyuwangi ke Panorama Kili-kili ini mekaman waktu sekitar 1 jam lebih. Rute menuju Hutan Mangrove
Panorama Kili-kili cukup mudah kok, Dari Kota Banyuwangi arahkan kendaraan
melewati kota Rogojampi, sampai di pertigaan Srono ambil arah ke kiri menuju
Muncar, lalu lampu lalu lintas pertama ambil ke kanan, ikuti jalan sampai
melewati Pasar Sumberayu, setelah melewati pasar akan bertemu jembatan, belok
kiri sebelum melewati jembatan. Ikuti jalan tersebut sampai
pertigaan pertama ambil ke arah kanan. Dari sini jalan berliku-liku
namun jangan khawatir sudah ada petunjuk jalannya di setiap persimpangan. Jika
ragu dengan jalan yang ditempuh lebih baik tanya warga sekitar, jangan terlalu
tergantung dengan peta online. Setelah keluar dari jalan aspal desa akan
ditemui jalan berbatu memasuki kawasan tambak. Jalan cukup kecil tapi masih
muat dilewati satu mobil. Nanti kita akan dipungut biaya sebesar Rp.2000/motor
dan Rp.1000/orang serta diminta untuk membuang sampah pada tempat yang sudah
disediakan.
Dalam perjalanan
saya penasaran dengan nama Kili-kili. Mungkin ada tumbuhan bernama lokal
kili-kili atau semacamnya. Sampai dilokasi pertanyaan tersebut terjawab, bahwa
nama Kili-kili berasal dari nama Taman Kili-Kili. Taman Kili-kili nama
perusahaan tambak yang dulu ada di sekitar Hutan Mangrove namun sudah tidak
beroperasi lagi. Jika kalian browsing di google map dengan keyword “Taman
Kili-kili” akan membawa kalian pada sisa bangunan dari tambak Taman Kili-kili.
keasyikan menjelajahi mangrove trail panorama kili-kili |
Setelah
menyelesaikan rasa penasaran dengan nama Kili-kili, saya langsung menjelajahi
Hutan Mangrove Panorama Kili-kili ini sekaligus mumpung masih sepi dan suasana
pagi. Jembatan Mangrove Trail Kili-kili memiliki panjang sekitar 1km dengan
bahan terbuat dari kayu kelapa, kayu lokal dan bambu. Hutan Mangrove pada
bagian depan belum terlu tinggi sehingga menyelusurinya melalui mangrove trail
semacam memasuki terowongan. Setelah menyelusuri terowongan mangrove akan ada
persimpangan-persimpangan yang diujungnya menyediakan bale bengong (shelter)
yang bertuliskan huruf abjad. Bale bengong tersebut bisa digunakan untuk
bersantai menikmati suasana hutan mangrove. Pengunjung juga bisa memesan
makanan dari kantin yang ada di parkiran dan nantinya akan di antar ke Bale
Bengong yang kalian tempati.
Menyelusuri
makin kedalam, pohon mangrovenya sudah cukup tinggi, karena datang pagi
burung-burung kecil seperti Kacamata masih berkicau cukup merdu, sesekali suara
Cekakak mengikutinya. Udara sejuk berbau semerbak khas dari hutan mangrove ini
jika dihirup perlahan-lahan seakan membuat syaraf2 dari leher ke ubun-ubun
segar kembali.
Panorama di ujung mangrove trailnya |
burung Blekok sedang mencari makan |
Cekakak yang sedang hinggap |
Sampai ujung dari mangrove trail adalah sebuah Panorama Kawasan Mangrove yang ada di teluk Pangpang. Disini saya melihat burung Kuntul (Blekok) sedang sibuk mencari makan di dataran lumpur. Sebagian lagi ada yang tetap hinggap di sarangnya di atas dahan pohon mangrove. Sesekali saya melihat Cekakak sedang memantau ke arah lumpur mencari ikan atau udang yang bisa dimakan. Melihat lurus ke arah selatan terdapat bukit hijau yang merupakan Wilayah Taman Nasional Alas Purwo wilayah Resort Sembulungan. Perjalanan menyelusuri hutan Mangrove berakhir disini karena mangrove trail belum sepenuhnya selesai. Rencananya pengelola akan membangun semacam tower untuk mengamati keseluruhan hutan mangrove kilikili dari atas.
sedang mancing |
Hari makin
siang, suasana di Jembatan Mangrove Trail Panorama Kili-Kli makin ramai. Saya
bergegas keluar dari hutan Mangrove Trail dan bersantai di depan pintu masuk
mangrove trailnya. Air sudah mulai pasang. Terlihat keluarga-keluarga yang
datang membawa pancingan mulai memancing di spot-spot yang menurut mereka
nyaman. Terlihat anak-anak cukup gembira mendapatkan ikan-ikan kecil dari
pancingannya sendiri. Jika tidak membawa pancingan dan umpan ternyata kantin
menyediakan sewa pancingan seharga Rp.5.000 yang bisa dipakai sampai puas.
Adanya ikan-ikan kecil yang mudah terpancing ini menandakan berjalannya salah
satu fungsi hutan mangrove sebagai tempat bertelur dan berkembang biaknya
ikan-ikan.
ikan yg didapat oleh salah seorang anak |
Karena
pentingnya kawasan hutan mangrove bagi kehidupan, pengunjung yang berkunjung
disini diharapkan membantu menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Saran saya untuk pihak pengelola jangan
pernah bosan menyapa dan mengingatkan pengunjung untuk membuang sampah pada
tempat yang disediakan.
Hutan Mangrove
Panorama Kilikili ini rekomended sekali untuk dikunjungi bersama teman atau
bersama keluarga. Selain itu, kalian juga bisa melakukan kegiatan penanaman pohon Mangrove namun sebelumnya harus menghubungi pengelola terlebih dahulu.
kegiatan penanaman mangrove TN Alas Purwo, Kader Konservasi, Pramuka Muncar, KKN UGM, dan Seasoldier |
Tertarik
mengunjungi hutan mangrove Panorama Kili-kili ini :)
Yang seru itu ada penamanan bakau seperti ini mas. Jadi ada kegiatan wisatawan yang edukatif.
BalasHapusOk, catet dulu buat jadi destinasi nanti pas ke Banyuwangi. Sambil mancing seru Kali ya. Mau nanya, kesana sebaiknya bawa bekal makanan apa gak? Ada kantin tapi apakah sedia makanan berat juga kah? Thanks
BalasHapuskeren ya, setuju banget kl sekalian ada edukasinya, jadi ga tempat pepotoan doang, hehe.. Semoga tetep lestari :)
BalasHapusSemoga hutan2 mangrove di Indonesia selalu terjaga..
BalasHapusMuncar itu tempat kita pernah hunting foto galangan kapal, bukan Alan? Seru juga kalau trek keliling hutan mangrove-nya sudah selesai semua dan dibikin lebih kokoh (bukan dari anyaman bambu). Bisa jadi spot wajib dikunjungi di Banyuwangi kelak. ^^
BalasHapusEnaknya berwisata mangrove itu udaranya yang sejuk karena rindangnya dedaunan dari pohon mangrove yang lebat.
BalasHapusibu saya pernah kesini tapi saya gak ikut.. kapan kapan kalau lewat sana bisa mampir
BalasHapusdulu blom diajak kemari *sedih*
BalasHapushutan mangrovenya terlihat asri pasti sudah lama dikelola tapi kalau jalan jalan kesana sedia bekel makanan yang cukuo kayaknya gak ada yang jualan
BalasHapusIni tempat saya mancing ikan bedul, hehe ... Mantab
BalasHapusMoga tambah terkenal taman kili kili
Sip
ayo kapankapan.. mancing maning
HapusAyo Mas survei ke sini hahahaha
BalasHapus