Mangunan, terkenal dengan
puncaknya yang menyajikan kabut syahdu layaknya hamparan awan yang bisa kita
liat di puncak-puncak gunung namun hanya bisa dilihat pada musim penghujan
dengan tips yang sudah pernah saya tulis sebelumnya (Baca : Tips melihat HamparanAwan di Kebun Buah Mangunan). Saat ini mulai memasuki Musim Kemarau, Mangunan
juga tampak elok dengan pemandangan lembah yang menawan, pemandangan lekukan sungai
Oyo berbentuk huruf S. Pemandangan suasana pedesaan yang asri dan jembatan
gantung berwarna kuning, yang sering sekali terdengar suaranya ketika ada yang
motor yang melintasinya. Saya pun tertarik turun untuk melihat lebih jauh dan
lebih dekat seperti apa lembah mangunan.
Rute Menuju Lembah Mangunan
Saya berangkat agak siang sekitar
jam 8 pagi menuju lembah Mangunan, diperjalanan saya sempatkan mampir makan
dulu mengingat perut sudah minta jatah hehe. Saya berangkat dari Jogja dengan
rute awal hampir sama dengan menuju Puncak Kebun Buah Mangunan. Rute menuju
lembah mangunan dari Jogja cukup mudah
kok. Kota Jogja – Bangjo Terminal Giwangan – Lurus ke Jalan Raya Imogiri Timur –
Ikuti Jalan Imogiri Timur – Mentok di pasar Imogiri ambil kiri melintasi pasar –
pertigaan yang lurus ke makam raja-raja Imogiri kalian ambil kanan seperti
halnya menuju ke kebun buah namun setelah itu sebelum jalan menanjak
hutan-hutan ada pertigaan, kalian ambil kanan lalu ikuti jalan besar tersebut sampai di
pertigaan desa Banyusumurup ambil kanan, ikuti jalan tersebut sampai mentok
pertigaan ambil kiri, ikuti jalan tersebut akan sampai di tepian sungai Oya.
Penting : mulai belok kanan di pertigaan sebelum jalan menanjak jangan malu bertanya kepada warga setempat jika kalian bingung diperjalanan , karena jalan disini banyak persimpangan jalan desa. Jika bertanya coba tanya dengan kata kunci Jembatan Gantung Selopamioro, Dusun Wunut, Desa Sriharjo.
Perjalanan menyelusuri Lembah Mangunan |
Pemandangan Lembah Mangunan |
Perjalanan di jalan desa di
lembah mangunan ini cukup asri, nyaman dengan suasana pedesaan yang saya bilang
bisa merefresh otak yang mulai jenuh dengan keseharian, Sapalah warga yang kita
temui diperjalanan, mampir sebentar jika mereka mempersilahkan mampir ngobrol
di depan rumahnya. Rombongan anak sekolah berpakaian olahraga sehabis melakukan
jalan sehat atau olahraga tertentu dan hendak menyebrang sungai kembali ke
sekolahnya. Jika musim kemarau, debit sungai Oya agak berkurang jadi jika malas
karena cukup jauh memutar melewati jembatah gantung yang merupakan jembatan
satu-satunya disana. Lanjut menyelusuri lembah mangunan, sampailah dimana kita
bisa melihat pemandangan bukit-bukit yang membentengi lembah mangunan dengan
begitu gagah. Terlihat puncak mangunan dari jauh dan sekilas orang yang lagi
foto-foto (kayaknya :p). Suasana asri selain lembahnya ketika melihat area
persawahan berundak-undak menaiki bukit mangunan tersebut dan berhenti di
Jembatan Gantung.
Jembatan Gantungnya |
Memandikan Sapi |
Sebelum melihat-lihat dan bermain di sekitar sungai dan area
jembatan gantung, parkirlah kendaraan anda di tempat yang disediakan secara
rapih agar tidak mengganggu jalur transportasi
di desa tersebut. Jembatan gantung ini merupakan jembatan satu-satunya yang
menghubungkan Desa Sri Harjo dengan Desa Selopamioro. Untuk bermain ditepian
sungai, kita harus menyebrangi jembatan dulu karena di sisi sebrang terdapat
endapan pasir sungai yang kering sehingga kita bisa bermain dengan leluasa. Saat
saya datang kesana sekitar jam 10an, terdapat keluarga kecil (bapak-ibu dan
anak yg baru pulang sekolah) sedang memandakan sapi mereka di sungai. Kehadiran
saya untungnya tidak menganggu aktivitas mereka sampai diijinkan mengabadikan
aktivitas mereka. Mungkin mereka adalah salah satu potret kehidupan di sekitar
lembah mangunan. Air sungai yang
terlihat hijau bukan berarti kotor, hanya saja karakteristik sungai yang
mengalir di daerah karst. Satu lagi karakteristik sungai daerah karst adalah
adanya palung-palung sungai, jadi lebih baik hindari bermain air di sungai Oyo.
Nikmati saja pemandangan dan suasananya dan jangan lupa sampah jajanan kalian
di bawa pulang atau dibuang ketempat sampah yang ada.
Tertarik mengunjungi Lembah Mangunan kan :)
Lembah Mangunan dari Puncak Kebun Buah Mangunan |
foto tanggule tahun kapan kak?
BalasHapusudah longsor loh :3
pas udah di benerin sehabis longsor kak :)..moso longsor lagi cepet amat :|
Hapuslho mangunan jebulnya dr jembatan gantung selopamioro deket toh?? wah dulu gak mampir :(
BalasHapussearah sepulang dari mangunan klo mau balik ke Jogja via Jalan Imogiri Timur :)
Hapuswaaaaaaaah di Bantul ternyata ada beginian. nice share bro
BalasHapusKalau hari libur sama weekend, seringkali jembatan gantung alih fungsi menjadi tempat poto-poto.
BalasHapusAh, baruu aja ada niatan nulis tentang selopamioro mas :)