Panas matahari siang mulai
melemah, jam menunjukan pukul 3 sore. Saya mulai berpikir untuk mencari tempat
bersantai sore sekaligus menikmati suasana senja di Jogja. Cukup banyak pilihan
dari bersantai di Kota ataupun bersantai sore bersama alam. Dan akhirnya saya
memilih bersantai sore di Waduk Sermo
waduk sermo dari kalibiru |
Waduk Sermo merupakan sebuah
waduk yang menjadi andalan Kabupaten Kulonprogo. Pesona waduk ini sempat redup
dan bangkit kembali setelahterkenalnya wisata Kalibiru dengan Gardu pandang
yang menempel diatas pohon dengan pemandangan Waduk Sermo latar belakangnya.
Waduk ini terletak di dikelilingi oleh pegunungan menoreh sehingga pemandangan
di sekitar waduknya pun cukup indah. Selain karena keindahannya waduk ini
letaknya tidak jauh dari pusat kota Jogja, sekitar 1 jam dari Kota Jogja.
Suasana sore cukup sepi, hanya
terlihat beberapa turis yang sedang berkeliling waduk sermo menggunakan perahu,
beberapa orang lokal dan pemancing sedang asik berburu buruannya di spot mincing
mereka. Saya pun juga begitu, mengendarai motor pelan-pelan menikmati jalan
keliling waduk sermo menuju tempat spot favorit. Spot favorit karena memiliki
pemandangan yang cukup unik, karena terdapat sebuah pohon yang tumbuh di tengah
waduk sermo. Seakan membentuk sebuah pulau kecil di tengah waduk. Ketika saya tanya warga sekitar tentang nama tempat tersebut,
mereka
Pulau Kecil Waduk Sermo |
saat kemarau panjang, ada jalan menuju ke pulau kecil dan pohon penyendiri |
Pohon penyendiri yang ada di tersebut
merupakan pohon jenis akasia, pohon tersebut terlihat banyak ditemukan di
sekitar kawasan Waduk Sermo. Entah bagaimana kejadiannya, mungkin sebelum
pembangunan waduk sermo, biji dari pohon akasia sudah ada namun belum tumbuh,
sesaat stelah pembangunan waduk sermo, biji tersebut berubah jadi semai lalu
perlahan-lahan tumbuh menjadi pohon besar yang menyendiri di tempat tersebut
seolah-olah sedang menyendiri di tengah waduk sermo. Untuk mendapat melihat
pohon ini menjadi pohon yang menyendiri di tengah waduk hanya pada waktu ketika
debit air di waduk sermo cukup tinggi biasanya saat musim penghujan atau
menjelang musim kemarau. Pada saat musim kemarau air yang ada di waduk sermo di
alirkan lebih banyak untuk kepentingan perairan sawah dan perladangan di
Kulonprogo. Saat debit berkurang, mulai terlihat sebuah jalan kecil menuju ke
pulau kecil dimana pohon itu tumbuh dan disaat itu kita bisa menyapa pohon
tersebut dari dekat.
Narsis :D |
Tak terasa matahari sudah cukup
rendah, warna jingga dan kuning di langit mulai samar terlihat. Saya memutuskan
pindah dari lokasi pohon penyendiri dan mencari lokasi lain untuk mengabadikan
suasana senja di waduk sermo. Waduk sermo ini dikelilingi oleh pegunungan
menoreh sehingga matahari senja disini cepat menghilang karena tertutup
pegunungan. Namun begitu jika cuaca sedang bagus-bagusnya, tunggulah adzan
solat magrib berkumandang, lalu amatilah perubahan warna langit yang berubah
dari biru gelap kekuningan perlahan menjadi memerah. Saat itulah puncak senja
di Waduk Sermonya Kulonprogo.
Senja sesaat setelah Adzan Magrib |
Setelah merah di langit memudar, sudah
waktunya pulang kembali ke kota Jogja. Waktu santai sore menyenangkan di Waduk
Sermo kali ini , seakan lelah dan mumet di otak hilang bersama memudarnya warna
merah di langit.
Jadi kangen ke waduk Sermo. Dulu ke sana tahun 2007 dan belum pernah balik lagi :(
BalasHapusyuk atuh, sepedahan di sermo pagi nyaman bener :)
HapusPengen kesini :( senjanya begitu sempurna gitu :| kemarin udah ngerencanain buat mampir kesini, tetapi ternyata di yogyakarta 5 hari itu kurang banget buata jelajah semua :|
BalasHapuswih danau itu selalu bikin menenangkan jiwa, semilir anginya itu menyejukan hati
BalasHapuskesini lg kapan kak? siap ngintil :D
BalasHapuswah mana anak gadis ditepian senjanya mas?? hehe pizzz
BalasHapus