Sejenak Menikmati Pagi di Kotaagung, Lampung
Daftar Isi
Sunrise di Dermaga Baru Kotaagung |
Kotaagung, sebuah tempatdi Kabupaten Tanggamus, Provinsi
Lampung yang letaknya berada
di pesisir Teluk Semaka. Konon di Teluk Semaka ini
merupakan perairan persinggahan kapal-kapal besar pengangkut muatan terutama
kapal pengangkut minyak bumi milik Pertamina. Selain itu teluk tersebut menjadi
persinggahan dan habitat biota-biota laut sehingga tak heran hasil nelayan di
Kotaagung cukup menjanjikan. Keberadaan Kotaagung sangat penting karena menjadi
satu-satunya tempat yang menghasilkan ikan-ikan laut segar se-Kabupaten
Tanggamus.
Suatu pagi, matahari belum
menampakan mukanya, saya turun daerah Gisting -suatu desa di lereng gunung
Tanggamus- karena ingin merasakan
suasana laut pagi-pagi. Kotaagunglah pilihan terdekat karena hanya berjarak
sekitar 20 menit menuruni pegunungan dari Gisting. Kondisi jalanan sepi, agak
was-was karena menurut warga setempat beberapa ruas jalan dari Gisting menuju Kotaagung
terkenal sebagai tempat rawan begal. Wajar
saja, beberapa ruas jalan tersebut memang masih hutan dan perkebunan rakyat. Kata warga setempat agar terhindar dari begal jika
harus berangkat pagi-pagi lepaslah helm, berjalan santai-tenang, dan
menggunakan pakaian yang tidak terlalu mencolok seperti halnya warga setempat
atau peladang yang sering melintasi jalan tersebut. Bisa juga mengikuti truk
atau mobil yang melintasi sehingga kita tidak sendiri saat melintasi jalan
tersebut.
Dermaga lama Kotaagung |
Sesampainya di Kotaagung sekitar
Jam 6 kurang, suasana masih sepi, matahari belum terlihat mukanya. Saya
langsung memilih mengarahkan motor kea rah pantai menuju Dermaga Madang. Ada
beberapa dermaga disini, dua dermaga baru yang terbuat dari cor-coran dan
dermaga lainnya masih tradisional terbuat dari kayu. Terlihat banyak orang
berkumpul di Dermaga Baru, tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan. Mereka yang
berkumpul di dermaga sebagian besar memang menunggu para nelayan tiba membawa
hasil tangkapannya. matahari pun terbit
dari balik Gunung Tanggamus, nelayan belum juga datang, saya pun memilih sibuk
mengambil beberapa foto sunrise di tempat ini. Saking asiknya tidak sadar, nelayan
sudah tiba di pinggir dermaga, ikan-ikan segar diangkat dari kapal sekoci,
nelayan mulai menghitung hasil tangkapannya sambil menunggu gerobak untuk
mengangkut hasil tangkapannya ketempat pelelangan ikan. Dan mulai saya pahami
mereka yang mengerubingi nelayan itu ternyata hendak membeli ikan hasil
tangkapan dan nantinya akan di jual di sekitar Tempat Pelelangan Ikan. Sebut
saja pasar Madang.
Kapal-kapal yang ada di teluk semaka |
20 ribu aja ^^ |
Ikannya cukup beragam, dari ikan
ukuran sepanjang telapak tangan, bahkan ada ikan yang panjangnya lebih dari
manusia dewasa, mungkin sekitar 2 meter. Menurut penuturan beberapa teman yang
tinggal di Lampung, ikan di Kotaagung ini terkenal enak, mungkin karena diambil
dari Tekuk Semaka yang kondisinya lautnya belum atau mungkin sedikit
terkontaminasi oleh sesuatu zat. Harga ikannya pun cukup murah, sayapun tergoda
untuk membeli ikan Selayar dengan harga
20 ribu rupiah untuk 10 ekor. Harga yang cukup murah tapi setelah melewati tawar-menawar
yang cukup sengit hehe
Di dekat dermaga madang, terdapat
suatu pantai yang diatas pasirnya terdapat kapal-kapal kecil nelayan berlabuh,
namun sayang sekali kondisinya mengerikan, banyak sampah bertebaran disepanjang
pantai tersebut, padahal jika kebersihan pantai ini di jaga bisa menjadi tempat
menikmati pantai yang asik untuk bersantai dan menghilangkan penat, sekedar
berdiri memandang laut, atau menikmati Kopi Robusta asli Lampung yang terkenal
akan asam-pahitnya.
sampah berserakan di pantai deket dermaga :( |
tempatnya bagus ya...lautnya juga tuh.