Rasa penasaran nampak di wajah
kami sesampainya di dermaga Tembakak, Dermaga penyebrangan ke Pulau Pisang. Dari dermaga tersebut pohon kelapa di pulau
pisang bergoyang-goyang seakan melambai memanggil kami untuk cepat menyebrang dan
menepi di sana. Saya memandang jauh pulau tersebut dari ujung selatan ke ujung
utara. Terlihat sesuatu menarik di ujung utara, sebuah karang yang cukup besar,
bentuknya terlihat samar karena letaknya cukup jauh. Pak Ahmad, seorang guide
lokal menjelaskan kalau lokasi tersebut bernama Batu Guri.
Batu Guri terletak di sebelah
timur laut tepatnya di Pekon (desa) Labuhan, Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten
Pesisir Barat, Lampung. Untuk menuju lokasi ini dari Bandar Lampung harus
menempuh jarak yang cukup panjang, kira-kira sekitar 5-6 jam perjalanan. Rute
singkatnya Bandar Lampung-Kemiling-Gedong Tataan-Gading-Pringsewu-Talang
Padang-Gisting-Kotaagung-Hutan Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan-Bengkunat-Krui-Dermaga Tembakak.
Sesampainya mendarat di Pulau Pisang
kalian bisa berjalan kaki sekitar 15-20 menit menyelusuri Pekon Labuhan. Senyum
dan sapaan ramah warga setempat menyambut kedatangan kami memasuki desa mereka.
Di sepanjang jalan terlihat rumah-rumah adat Lampung dan pohon kelor yang
tersusun rapi. Rumah tersebut yang terawat ada juga yang rusak karena lama
ditinggalkan oleh pemiliknya. Cukup banyak rumah yang kami lewati terdapat
cengkeh yang di Jemur, mengingat di pulau pisang ini banyak terdapat perkebunan
cengkeh yang berada di tengah dan sebelah selatan dan barat pulau ini.
Jalan Setapak di Pesisir Batu Guri |
Pemandangan di Pantai Batu Guri |
Melewati pemukiman Pekon Labuhan,
sampailah kita di pesisir pantai. Terlihat dari kejauhan batu karang yang
bentuknya ternyata cukup unik. Kami beruntung, karena laut sedang surut kami
bisa mendekati karang tersebut. Cukup mengagetkan, ada kapal karam di dekat
karang unik tersebut. Kapal karam tersebut seperti sebuah bonus bagi yang
mengunjungi Batu Guri. Kita bisa naik ke kapal karam tersebut dengan menaiki
beberapa karam dan anak tangga yang terbuat dari kayu. Hati-hati saat di atas
batu karangnya karena batu karang tersebut cukup tajam dan sebagian agak licin
karena terkena air lain. Sayangnya kapal karam penambah daya tarik
perlahan-lahan akan dibongkar.
Batu Karang di Batu Guri
bentuknya unik, terutama karang yang paling besar. Jika kita lihat dari dekat
bentuknya menyerupai kepala Burung dan keberadaan tumbuhan yang tumbuh di atas
batu karang tersebut ibarat seperti bulu-bulu yang ada di kepala burung. Entah karena
bentuknya seperti kepala burung, ternyata Batu Karang tersebut merupakan rumah
dari spesies burung laut berwarna putih (sepertinya jenis kuntul laut). Burung tersebut
bisa kalian lihat sebelum matahari terbit sebelum mereka pergi mencari makan
atau setelah sore hari saat matahari terbenam, mereka akan pulang ke batu
karang ini. Sayangnya ketika kami kesini kami hanya sempat melihat langsung di
sarang mereka, kami hanya melihat mereka pergi terbang mencari makan saat pagi
hari.
Sore hari kerika laut sedang
pasang, di Batu Guri kita bisa bertemu dan mengamati aktivitas penyu mencari
makan. Penyu yang datang ke Batu Guri ternyata cukup banyak dan mereka
berpencar di sepanjang pantai Batu Guri. Penyu-penyu tersebut berenang kesana
kemari, melewati karang-karang kecil, kadang melawan ombak, sesekali
mengeluarkan kepala mereka diatas laut , sesekali menghampiri karang yang kami
pijak. Mau sebenarnya berenang bersama penyu-penyu tersebut, namun mengurungkan
niat tersebut, karena ombak di sekitar Batu Guri juga lumayan besar dan sayanya
tidak bisa berenang dengan baik hehe. Matahari makin rendah, warna langit mulai
berubah mulai kekuningan. Kami bergegas
mencari tempat yang SIP untuk menikmati senja di Batu Guri. Kami memilih
menikmati dari pohon ketapang, duduk memandangi suasana senja di Batu Guri dan
mengabadikannya.
Indahnya. Gak sabar pengen datang ke sini :)
BalasHapusiya, semoga bisa ikut brg rombongan kalian y mba :D
HapusIni dekat dengan Kiluan Dolphin gak mas? Keren dan kayaknya masih asri banget
BalasHapusJauh sama kiluan mas, 10 jam klo dr kiluan hehe
Hapusaaah ...tahun ini apa tahun depan ya bisa ke Lampung >.< . ombaknya kyke tenang mas ....itu kapalnya bisa jadi spot kece
BalasHapushihi iya beberapa tempat ombaknya tenang loh :D.. semoga cepet kesampean ke Lampungnya miss :)
HapusPantainya indah sekali...bening airnya. Kapan-kapan harus berkunjung ke sana deh..
BalasHapusCantiknya..bisa lihat penyu lagi..
BalasHapusPas ke sana awal tahun ini, kapal karamnya udah gak ada hiks.
BalasHapusomnduut.com