Mengunjungi Negeri Peri
Tersirat dalam pikiran ketika
menempuh perjalanan ke Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Banyak yang bilang Bantimurung
ini merupakan kerajaan kupu-kupu yang ada di Indonesia, karena disini merupakan
habitat dari sedikitnya 250 jenis kupu-kupu dan 20 jenisnya termasuk jenis yang
dilindungi. TN ini terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan atau berjarak
sekitar 42 km dari kota Makassar, atau jika dari bandara Internasional
Hassanudin hanya berjarak 21 km.
Untuk mencapai kesini cukup
mudah, selain papan petunjuk jalan jelas, banyak Pete-Pete (angkutan umum) yang
melewati lokasi ini. Dari kota Makassar, saya berangkat naik Pete-Pete menuju Terminal
Daya. Dari terminal daya saya mengganti pete-pete yang menuju arah Maros. Naik angkot
dari terminal daya ke Maros lebih baik Tanya terlebih dahulu apakah nanti akan
melewati Taman Nasional Bantimurung atau tidak. Biasanya jika tidak melewati TN
Bantimurung. Kita akan diingatkan untuk turun di terminal pasar Maros lalu ganti
angkutan lagi menuju TN Bantimurung. Perjalanan dari kota Makassar memakan
waktu perjalanan selama 30 menit. Sepanjang perjalan dari pasar Maros menuju TN
Bantimurung akan terlihat sawah, lading masyarakat setempat berlatar pegunungan Karst yang indah.
Sesekali ada kuda dan kerbau yang sedang merumput di ladang.
sayapnya rusak |
Sesampainya di TN Bantimurung,
kita bisa langsung melihat kupu-kupu raksasa bersayap hijau kebiruan. Namun bukan
kupu-kupu hidup tapi hanya patung kupu-kupu yang melambangkan sebagai patung
selamat datang. Setelah patung kupu-kupu kita langsung disambut oleh patung
spesies kera hitam yang tinggal di TN ini. Perjalanan dari jalan utama menuju
loket masuk TN Bantimurung kita masih harus berjalan kaki sekitar 2-3 km. Untuk memasuki kawasan TN Bantimurung ini kita
hanya tinggal mengeluarkan Rp. 15 ribu. Harga yang pantas untuk memasuki
kawasan ini. selain kita bisa menikmati daya tarik kerajaan Kupu-Kupu, kita
bisa menikmati suasana alam yang masih asri, Goa dan tentunya air terjun
Bantimurung yang terkenal se Sulawesi Selatan ini.
Suasananya sepi, karena saya
datangnya kepagian. Sepertinya saya pengunjung pertama hari ini. bahkan
Kupu-kupu pun belum berdatangan. Saya lebih memilih menikmati air terjun
Bantimurung dahulu beserta Gua yang ada disana. Setelah keluar dari Goa
ternyata kupu-kupu sudah mulai bermunculan. Ada yang sedang hinggap di
pinggiran sungai ataupun berterbangan. Biasanya kupu-kupu yang hinggap jika
kita dekati akan berterbangan, jadi untuk mendekatinya harus perlahan-lahan. Jika
terlanjur berterbangan kita tunggu saja di lokasi sebelumnya, biasanya
kupu-kupu tersebut akan kembali hinggap
ketempat sebelumnya.
narsis dulu di air terjun Bantimurung |
Kupu-Kupu yang hinggap |
Pilihan waktu yang tepat untuk
melihat Kupu-Kupu disini lebih baik saat musim kemarau sekitar mulai bulan
Maret – Oktober. Karena aktivitas kupu-kupu aktif saat suhu dan intensitas
cahaya tertentu. Jika suhu dan cahaya terlalu rendah, kupu-kupu cenderung pasif
dan tidak terlihat di sekitar kawasan ini. Katanya ada yang bilang pakailah baju yang cerah seperti yang saya pakai, supaya menarik perhatian kupu-kupu disana.
cinderamata yang bisa kita beli :) |
Ada pendapat, kalau di kerajaan ini, kupu-kupunya mulai jarang
dijumpai, banyak sumber menyebutkan karena adanya penangkapan kupu-kupu yang terlalu
berlebihan untuk dijadikan cinderamata yang bisa kita beli di kawasan parkir TN
Bantimurung. Bisa juga karena semakin banyaknya wisatawan yang datang ke
lokasi ini, kupu-kupunya mulai terganggu dan lebih masuk kedalam kawasan hutan
yang lebih dalam. Baiknya adanya pembuatan penakaran yang dikhususkan untuk
pembuatan cinderamata, sehingga para pembuat cinderamata tidak menangkap
kupu-kupu liar di habitatnya. Padahal suatu kebanggaan Indonesia khususnya
wilayah Sulawesi mempunyai Kerajaan Kupu-Kupu layaknya Negeri Peri. Amat disayangkan
jika kerajaan kupu-kupu cantik ini sampai runtuh senasib sama seperti kerajaan
lainnya. Semoga Kerajaan Kupu-Kupu tetap berjaya, lestari dan tidak punah.
Ah mas, kupu-kupu. ^^d
BalasHapusI really adore that animal sampai jadi inspirasi nama blog heheh.
Setuju mas sama idemu, Seharusnya ada penangkaran khusus kalau kupu-kupunya mau dijadikan souvenir. Kupu-kupu itu hewan yang sensitif mas. Bener juga kalau bisa datang pas musim kemarau, terutama di dekat tempat yang deket sama mata air dan sumber makanan, soalnya mereka pasti akan berbondong-bondong ke situ. Beda kalau pas musim hujan, kupu-kupu bakalan lebih sedikit yang muncul soalnya makanan dan minuman berlimpah ruah. :D
:D bener bgt sumber makanan dan mata air mungkin bisa jd poin penting untuk pembuatan penakaran ya, mungkin perlu ide2 lain slain penakaran kupu-kupu..
Hapus