Kota Makassar, kota yang
menyimpan banyak sejarah, salah satu yang terkenal adalah kisah Sultan
Hassanudin dari kerajaan Gowa yang berjuang gigih mengusir penjajah dari
Nusantara ini. Dalam kunjungan singkat di kota Makassar saya menyempatkan diri
berziarah ke makam beliau. Mengirimkan doa dan sekaligus mengenang jasa-jasa
Sultan Hassanudin.
Makam Sultan Hassanudin berada di
komplek pemakamam raja-raja Gowa yang letaknya di Katangka, Kecamatan Somba
Opu, Kabupaten Gowa. Lokasinya sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan
pribadi/sewa atau naik Pete-Pete (nama angkutan umum di Makassar). Sebelum
berziarah, terlebih dahulu saya mengunjungi Istana Kerajaan Gowa karena
letaknya searah dengan makam Sultan Hassanudin. Dari Kota Makassar (dekat Tugu Mandala) saya
naik pete-pete warna merah yang menuju arah jalan Sultan Hassanudin Kabupaten Gowa,
nanti setelah memasuki jalan akan terlihat papan petunjuk jalan dan jalan masuk
menuju Makam Sultan Hassanudin. Dari jalan masuk tersebut kita bisa jalan kaki
sekitar 2-3 km atau naik bentor (becak motor) yang mangkal di pinggir jalan.
Perjalanan dari Kota Makassar ke makam raja-raja Gowa cukup singkat hanya
sekitar 20 menit - 30 menit saja
patung sultan Hassanudin |
Akhirnya sampai di depan komplek
makam raja-raja Gowa. Tempatnya terlihat sepi, namun terawatt dan mempunyai
taman yang cukup rapi. Saat memasuki gerbang masuk makam raja berbentuk seperti
rumah kecil. Di Tengah ruangan tersebut akan terlihat sebuah patung Sultan
Hassanudin yang terlihat gagah dengan pakaian kebesarannya. Di dinding
kiri-kanan gerbang masuk tersebut tertulis silsilah kerajaan serta kisah
singkat raja-raja Gowa yang dimakamkan termasuk sultan Hassanudin.
Sultan Hasanuddin merupakan
putera kedua dari Sultan Malikussaid, Raja Gowa ke -15. Pahlawan nasional yang
bernama asli I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe
lahir di Makassar 12 Januari 1631 dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670. Setelah
memeluk agama Islam, raja Gowa ke-16 ini mendapat tambahan gelar Sultan
Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, yang kemudian dikenal dengan Sultan
Hasanuddin (wikipedia.com).
Saya beruntung saat saya berkunjung
kesana, sedang ada satu keluarga yang berziarah mendoakan para pejuang yang
telah lama gugur, saya bisa ikut berdoa bersama. Dengan khusuknya lantunan doa-doa diucapkan sampai diakhiri
dengan mengucapkan kalimat “Amin”. Jasamu
selalu dikenang pahlawan!!
Niatnya sehabis
berziarah ketempat ini, saya berniat menuju masjid Katangka, yang katanya masjid
tertua disana. Sayangnya saat bertanya penduduk setempat, banyak yang tidak
tahu dimana letaknya. Semoga next time bisa kesana J
semoga ada kesempatan main kesini :D
BalasHapusSiapa nama raja rajavgowa yg dimakamkan disitu?????????
Hapuskeren Gan , Ane juga pernah berkunjung ke Makam daerah Sumatra Utara
BalasHapushttp://goo.gl/eo7YgJ
Mohon info makam siapakah yg ada di depan Sultan Hasannuddin...
BalasHapusMasjid katangka lokasinya di belakang pemakaman Sultan Hasanuddin. Untuk ke sana, memutar dulu lewat jalan raya menuju jalan katangka karena belum ada akses tembusan. Tapi lokasinya sangat berdekatan.
BalasHapus