Jangan hanya menikmati
keindahan alam Sulawesi Selatan saja, tapi cobalah mengenal sejarahnya dengan
mengunjungi tempat-tempat bersejarahnya.
Kata-kata yang terlintas sekilas di dalam kepala, ketika hendak berangkat menuju Kompleks Kerajaan Gowa. Kerajaan yang dulu berjuang melawan penjajahan Belanda, kerajaan yang dulu pernah berjaya di daerah Sulawesi Selatan.
Kata-kata yang terlintas sekilas di dalam kepala, ketika hendak berangkat menuju Kompleks Kerajaan Gowa. Kerajaan yang dulu berjuang melawan penjajahan Belanda, kerajaan yang dulu pernah berjaya di daerah Sulawesi Selatan.
Kompleks Kerajaan Gowa ini terletak di di Jalan Sultan
Hasanuddin No. 48, Sungguminasa, Somba Opu, Kabupatan Gowa, Sulawesi Selatan,
tepatnya di Sungguminasa yang berbatasan langsung dengan kota Makassar. Menuju
kesini cukup mudah, karena adanya transportasi angkutan umum dari pusat kota
Makassar menuju ke Kota Sungguminasa dan melewati depan museum ini atau bisa
juga menggunakan kendaraan pribadi. Jika ragu dengan jalan yang anda tempuh
jangan malu bertanya ya :)
Pintu Belakang Kompleks Kerajaan Gowa |
Dari Jalan Gunung Bawakaraeng saya menaiki pete-pete (sebutan angkutan umum di
Makassar) berwarna merah yang menuju Terminal Kota Sungguminasa, pete-pete ini
ternyata melewati Komplek pemakaman Raja-Raja Gowa termasuk Sultan Hasanudin.
Niatnya sehabis mengunjungi museum Balla Lompoa, saya ingin berziarah ke makam
tersebut. Tak memakan waktu lama, dari kota Makassar ke Komplek Kerajaan Gowa
hanya 30 menit. Memasuki komplek Kerajaan Gowa ini kita hanya diminta mengisi
buku tamu dan memberikan sumbangan sukarela seiklasnya saja.
Istana Tamalate dengan Tulisan Hiasnya |
Kompleks Kerajaan Gowa ini merupakan rekonstruksi dari istana Kerajaan Gowa yang
didirikan pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-31, I Mangngi-mangngi Daeng
Matutu, pada tahun 1936. Di dalam Komplek ini terdapat dua bangunan yaitu
Istana Tamalate dan Museum Balla Lompoa yang di depan bangunan-bangunan tersebut
ada tulisan nama bangunannya seperti halnya tulisan Pantai Losari. Sepetinya
tulisan penghias seperti ini sedang disukai disini. Istana Tamalate adalah
replika dari istana asli yang sudah punah. Namun sayangnya tidak bisa memasuki
Istana ini karena dikunci. Sedangkan Museum Balla Lompoa jika diartikan dalam bahasa Makassar artinya "Rumah Besar" atau "Rumah Kebesaran" Di dalam museum Balla Lompoa ini menyimpan berbagai macam benda koleksi
Kerajaan Gowa Benda-benda bersejarah
tersebut dipajang berdasarkan fungsi umum setiap ruangan pada bangunan museum. Di
ruang utama dipajang silsilah keluarga Kerajaan Gowa mulai dari Raja Gowa I,
Tomanurunga pada abad ke-13, hingga Raja Gowa terakhir Sultan Moch Abdulkadir
Aididdin A. Idjo Karaeng Lalongan (1947-1957). Di ruangan utama ini, terdapat sebuah singgasana yang
diletakkan pada area khusus di tengah-tengah ruangan. Beberapa alat perang,
seperti tombak dan meriam kuno, serta sebuah payung lalong sipue (payung yang
dipakai raja ketika pelantikan) juga terpajang di ruangan ini. selain itu
museum ini tidak hanya bernilai
tinggi karena nilai sejarahnya, tetapi juga karena bahan pembuatannya dari emas
atau batu mulia lainnya, seperti mahkota, gelang, kancing, kalung, keris, dan
benda-benda lain yang umumnya terbuat dari emas murni dan dihiasi berlian, batu
rubi, dan permata.
Seselesainya mengunjungi kompleks Kerajaan Gowa ini, saya
langsung menuju tujuan wisata selanjutnya : berziarah ke makam Raja-raja Gowa.
Catatan perjalanannya ditunggu aja ya :)
Kerennn..sayang istananya dikunci :)
BalasHapusDitunggu catatan yg lainnya..
@moudy.. iya moga2 ada kesempatan lagi kesana :)
BalasHapuspengen mrono..nabung dulu yaaa :D
BalasHapusKerennn, blusukannya udah sampai sana aja. *.*
BalasHapus