Klenteng Jin De Yuan, salah satu dari beberapa klenteng
tertua yang ada di Jakarta. Klenteng ini terletak di berada di kawasan Pecinan
Lama, Glodok, Jakarta Barat. Untuk menuju ke sini, saya ditemani oleh
teman-teman (Tyo, Venta, Aldi dan Empie) menaiki angkutan umum menuju kawasan
Kota Tua Jakarta. Dari sana kita berjalan kaki sekitar 20 menit menuju kawasan
pecinaan sembari menikmati keramaian kawasan Kota Tua di hari Minggu. Jika anda
malas untuk berjalan kaki anda bisa mencoba menyewa jasa ojek sepeda ontel yang
keberadaannya selalu ada di kawasan ini.
Sesampai di Klenteng ini, warna merah dan emas mendominasi
penglihatan, yang merupakan simbol kemakmuran bagi etnis Tionghoa. Selain itu
bau dupa pun tercium di area ini. Mula-mula klenteng ini disebut Guan Yin Ting
[Kwan Im Teng] atau yang secara harafiah berarti Paviliun Guan Yin. Dalam
perkembangannya hampir seabad kemudiankelenteng ini dirusak serta dibakar dalam
peristiwa Tragedi Pembantaian Angke pada tahun 1740. Pada tahun 1755 seorang
Kapiten Tionghoa memugar dan menamai kembali klenteng yang sempat dirusak itu
dengan nama Jin De Yuan yang artinya "Kelenteng Kebajikan Emas”.
Tak berlama-lama berdiri didepan klentengnya kami pun penasaran untuk melihat-lihat dan mengabadikan moment masyarakat Tionghoa yang sedang beribadah. Berikut hasil jepretanku:
memotret dan mengunjungi areal dalam klenteng ini dipersilahkan, pengunjung diharapkan tetap menjaga kesopanan dan tidak mengganggu jalannya peribadahan :)
waah keren...
BalasHapusjadi pengen main kesana :D
Udah sempet aja nulis.. aku malah belum nulis ini deh.. hehehe
BalasHapuspulang kampung mas?
BalasHapuswah jadi pengen main ke sana.
BalasHapusHihi aku belum pernah ngunjungi kelenteng lan, takut diusir...
BalasHapus